REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak terasa satu bulan sudah pemerintahan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto. Sejauh ini keberlanjutan perhatian dan dukungan terhadap dunia olahraga Indonesia berjalan dengan baik, bahkan boleh dibilang meningkat
Meningkatnya perhatian dan dukungan terhadap dunia olahraga Indonesia bisa dilihat dari banyak parameter. Namun yang pasti, Prabowo melanjutkan kebijakan baik dari Presiden Joko Widodo dan juga membuat gebrakan untuk perbaikan yang dirasa perlu.
Gebrakan awal pada olahraga sejak dilantik menjadi Presiden RI periode 2024-2029, Prabowo membuat jabatan wakil menteri di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Sosok yang diberi kepercayaan menempati pos baru tersebut adalah seorang mantan atlet, legenda hidup bulu tangkis Indonesia sekaligus peraih emas Olimpiade, Taufik Hidayat.
Sebagai mantan atlet, menantu dari Agum Gumelar ini tentu saja sangat mengerti kebutuhan bagi atlet untuk meraih prestasi serta apa yang harus yang menjadi skala prioritas pemerintah. Pada pemerintahan sebelumnya, mantan yang ditarik ke Kemenpora hanya sebatas sebagai staf khusus atau staf ahli menteri. Taufik pun pernah sempat menjadi staf khusus saat Menpora dijabat oleh Imam Nahrawi. Namun ia hanya sebentar menduduki jabatan tersebut dan memutuskan keluar.
Puncak prestasi olahraga adalah berjaya di ajang multi event tertinggi di dunia, Olimpiade. Jadi memang pada ajang inilah seharusnya target olahraga Indonesia difokuskan.
Wamenpora Taufik Hidayat, selepas dilantik sebulan lalu, mengungkapkan fokus utama pemerintah dalam pencapaian prestadi di Olimpiade 2028 Los Angeles (LA) Amerika Serikat. Cabang olahraga dan atlet yang berpotensi meraih medali, kata dia, akan didukung penuh oleh pemerintah.
Dua cabor yang sukses menyumbang emas Olimpiade 2024 Paris, yakni panjat tebing dan angkat besi, tetap mendapatkan atensi besar. Kini, semakin banyak kejuaraan yang digelar di dalam negeri, khususnya ajang untuk atlet junior. Langkah ini diambil agar empat tahun mendatang lahir atlet yang siap mengumandangkan Indonesia Raya di Olimpiade 2028 LA.
Presiden Prabowo dalam berbagai kesempatan meminta Indonesia dapat mengirimkan 100 atlet ke LA. Jumlah ini lebih dari tiga kali lipat pada Olimpiade Paris 2024. Kala itu, Indonesia hanya mengirimkan 29 atlet. Sementara di Tokyo 2020 dan Rio de Janeiro 2016 kontingen Merah Putih terdiri dari 28 atlet.
Untuk mewujudkan ini, Taufik mengatakan Presiden Prabowo menginginkan semua cabang olahraga di Indonesia maju. Semua cabor punya kans yang sama sehingga tidak ada yang spesifik dimajukan atau prioritas. Namun tentu saja bagi cabor yang sudah menunjukkan prestasi akan dibina lebih baik lagi.
"Jadi enggak spesifik cabang olahraga, memang maunya beliau kan semua. Kami kan harus adillah, cabang olahraga semua sama, punya peluang sama," kata Taufik kepada awak media di Gedung Kemenpora, Jakarta, pada 30 Oktober lalu.
Menurut penuturan Taufik, Presiden Prabowo juga meminta Indonesia merebut lebih dari dua medali emas di LA. Di Paris tahun ini, Indonesia mendapatkan dua emas dari angkat besi dan panjat tebing.
Program jangka pendek untuk mewujudkan target tersebut sudah berjalan. Menpora Dito Ariotedjo menyampaikan, Kemenpora berusaha menuntaskan lokasi pemusatan latihan Cibubur Youth Elite Sport Center dan Paralympic Training Center di Karanganyar.
"Kita mengejar untuk Training Center Youth Elite yang di Cibubur, Desember ini sudah bisa digunakan untuk 14 cabang olahraga Olimpiade," kata Menpora Dito.
"Kita mengejar Desember ini training center Paralimpiade di Karanganyar sudah bisa digunakan dan beberapa fasilitas yang akan kita bangun untuk menopang pembinaan olahraga menuju Olimpiade 2028," kata dia.
Sebelumnya, Menpora juga menyampaikan Presiden Prabowo mendorong Kemenpora mampu melakukan diplomasi secara global untuk memajukan dan mempromosikan olahraga Indonesia. Dito menekankan, berdiplomasi di bidang olahraga menjadi salah satu prioritas dan komitmen Kabinet Merah Putih pimpinannya.