REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berharap ke depannya ada interkoneksi data terkait perencanaan dan realisasi belanja produk dalam negeri. Tujuannya agar dapat terus berkembang jauh lebih baik sesuai amanat Inpres Nomor 2 Tahun 2022.
"Dengan cara itu, penilaian penghargaan penggunaan produk dalam negeri ke depannya juga akan jauh lebih mudah,” ujar Agus dalam keterangan resmi, Selasa (13/2/2024). Maka, ia kembali mengingatkan kepada seluruh pemangku kepentingan terkait agar tetap mengawal pelaksanaan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Presiden Joko Widodo pun, kata dia, sudah menargetkan 95 persen anggaran pengadaan Kementerian atau Lembaga (K/L) agar dibelanjakan produk dalam negeri. Maka menurutnya, perlu disukseskan sama-sama.
Lewat peningkatan penggunaan produk dalam negeri, kata dia, tenaga kerja akan terserap semakin banyak. Penerimaan pajak juga akan terus naik, sehingga perekonomian Indonesia akan semakin menguat.
Dalam survei Badan Pusat Statistik (BPS) disampaikan, industri manufaktur merupakan kontributor terbesar bagi Produk Domestik Bruto (PDB). Maka, kata Agus, dengan membeli produk dalam negeri, artinya mendorong penguatan PDB.
"Inilah hasil akhir yang kita harapkan dari setiap Rupiah yang kita belanjakan untuk produk dalam negeri. P3DN merupakan instrumen penting dari pertumbuhan ekonomi,” tegas dia. Ia melanjutkan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis, pemberian Penghargaan Penggunaan Produk Dalam Negeri Tahun 2024 akan dapat mendorong instansi pengguna supaya semakin banyak membeli produk dalam negeri.
Diharapkan, para produsen dalam negeri dapat semakin terpacu untuk menyediakan produk dalam negeri yang dibutuhkan oleh para pejabat pengadaan. Agus menambahkan, segala pencapaian Program P3DN hingga hari ini merupakan kerja sama yang harmonis dari berbagai pihak.
Salah satu faktor pendorong utama terciptanya implementasi program tersebut secara menyeluruh adalah adanya goodwill dari segenap stakeholder yang tercermin dari keberpihakan terhadap industri dalam negeri melalui kepatuhan dalam menjalankan peraturan terkait P3DN. ”Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah bersama-sama mensukseskan pelaksanaan Program P3DN,” ungkapnya.
Plt Sekretaris Jenderal Kemenperin Putu Juli Ardika menyampaikan, Kemenperin telah melakukan penginputan data anggaran belanja tahun 2024 pada Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) sebesar 99,87 persen. Jumlah tersebut akan terus diupayakan agar sebelum hari H pelaksanaan Business Matching 2024 sudah diinput hingga 100 persen.
“Hal ini yang juga kami dorong kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah agar dapat aktif menginputkan data anggaran belanjanya pada SiRUP di kegiatan setelah Kick Off nanti. Penginputan data anggaran belanja ini sangat penting pada kegiatan Business Matching, sehingga pelaku usaha dapat mengetahui kebutuhan akan produk dalam negeri,” tuturnya.