Arif mengatakan, selama ini masyarakat Badui telah diminta mewaspadai gigitan ular berbisa. Apalagi, saat musim hujan ini ular biasa berkeliaran di jalan dan permukiman penduduk.
"Saat ini, kasus warga Badui yang menjadi korban gigitan ular tanah yang dapat mematikan itu menjadi persoalan yang cukup menonjol," kata Arif.
Dalam sepekan, warga Badui yang menjadi korban gigitan ular berbisa antara tiga sampai lima orang. Selain gigitan ular berbisa, lanjut Arif, persoalan yang juga cukup menonjol di kalangan warga Badui, yakni penyakit tuberkulosis, kematian ibu dan anak, penyakit kulit, dan hipertensi (darah tinggi).
"Kami bekerja keras dengan melakukan upaya perawatan medis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Badui," kata Arif.