Menjawab pertanyaan Ganjar soal bansos pada debat semalam, Anies terlihat sering tersenyum lebar. Diketahui, belakangan pembagian bansos acap kali disalurkan seolah berasal dari pihak tertentu.
Menurut Anies, inti dari penyaluran bansos adalah memberi bantuan untuk penerima manfaat sesuai dengan kebutuhanya, bukan untuk si pemberi “Kalau penerima butuh bulan ini ya diberi bulan ini, kalau butuh tiga bulan lagi ya tiga bulan lagi. Tidak bisa dirapel semua dijadikan sesuai kebutuhan. Itu yang disebut bansos tanpa pamrih,” kata dia.
Sementara terkait tepat sasaran, bansos harus disalurkan melalui pendataan yang baik, informasi akurat dan mekanisme birokrasi yang jelas. Bukan dibagikan di pinggir jalan serta memastikan rakyat yang membutuhkan bantuan terdata dan tidak terlewat.
“Karena itu, kami menyusun Bansos Plus, sebagai bagian dari perubahan, angkanya ditingkatkan yang belum masuk dimasukkan dan diberikan pelatihan, pendampingan untuk hidup mandiri dan sejahtera. Kami melihat bansos itu atas nama negara, ketika saya bertugas di Jakarta semua paket kardus bansos diberi label dibiayai APBD DKI bukan gubernur, dari uang rakyat melalui APBD Jakarta, jelas posisinya,” ucap Anies.
Anies pun menekankan soal keadilan dan persatuan dibutuhkan oleh rakyat. Dia menuturkan perlunya upaya menyejahterakan rakyat dengan sungguh-sungguh untuk kepentingan rakyat, bukan pribadi, golongan, ataupun keluarga.
"Ketika menjalankan amanat, maka kami akan menjalankan prinsip ngadek sacekna nilas saplasna, konsisten ucapan dan perbuatan menjunjung kejujuran dan kearifan," tuturnya.