REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- TEHERAN -- Presiden Iran Masoud Pezeshkian membantah tuduhan bahwa negaranya berencana membunuh Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump setelah dua kali percobaan gagal pada 2024.
Dalam wawancara dengan media AS NBC News yang ditayangkan pada Selasa, Pezeshkian juga menegaskan bahwa program nuklir Iran bersifat damai dan memperingatkan Trump agar tidak mengambil risiko 'perang'.
Wawancara dengan Presiden Iran ditayangkan kurang dari seminggu sebelum pelantikan Trump yang selama masa jabatan pertamanya menerapkan kebijakan keras terhadap Iran.
"Kami tidak pernah mencoba ini [upaya pembunuhan terhadap Trump] sejak awal dan kami tidak akan pernah melakukannya," ujar Pezeshkian kepada NBC.
Pada November, Departemen Kehakiman AS mendakwa seorang pria Iran terkait dengan dugaan rencana oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) elit Iran untuk membunuh pemimpin Republik tersebut. Penegak hukum menggagalkan dugaan rencana itu sebelum serangan apa pun dilakukan.
Trump mengatakan, pada tahun lalu selama kampanye pemilihan AS bahwa Iran mungkin berada di balik upaya untuk membunuhnya.
Pria berusia 78 tahun yang memenangkan pemilihan umum AS tahun lalu, dan akan dilantik pada Senin, selamat dari dua upaya pembunuhan selama kampanye – satu pada bulan September ketika ia sedang bermain golf di lapangan golfnya di West Palm Beach, Florida, dan satu lagi selama rapat umum bulan Juli di Butler, Pennsylvania.
View this post on Instagram