REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, menilai, tingginya elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Provinsi Jawa Timur (Jatim) karena besarnya dukungan dari warga yang merasa dekat atau merasa bagian dari organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU).
Burhanuddin menilai, dari 80,5 persen basis suara NU di Jatim, sekitar 58,5 persennya memilih Prabowo-Gibran. Sedangkan yang memilih pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar di angka 16,9 persen, dan yang memilih Ganjar Pranowo-Mahfud MD hanya 6,8 persen.
"Apa yang menjelaskan Prabowo Gibran naik tajam di Jatim clear karena dukungan warga NU," kata Burhan saat paparan survei di Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Adapun elektabilitas pasangan nomor urut 2 saat ini di angka 56,2 persen. Padahal, elektabilitas Prabowo-Gibran dalam survei Indikator pada akhir Desember 2023 atau sebelum Khofifah mendeklarasikan dukungan, masih sebesar 47,0 persen.
Burhan mengatakan, survei terbaru yang digelar lembaganya berlangsung pada 14-19 Januari 2024. Waktu itu diambil setelah dukungan diberikan oleh Gubernur Jatim sekaligus Ketua PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa kepada Prabowo-Gibran.
"Survei ini dilakukan setelah Bu Khofifah mendukung Prabowo-Gibran," ucap Burhan menegaskan. Hasilnya, memang elektabilitas pasangan nomor urut 2 meningkat pesat.
Survei terbaru Indikator Politik Indonesia di Jatim dilakukan dengan jumlah sampel 810 orang. Survei menggunakan metode simple random sampling dengan margin of error kurang lebih 3,5 persen.
Survei itu, kata Burhan, juga melihat dampak anjuran dari tokoh masyarakat terhadap pasangan calon. Hasilnya, ada 14 persen masyarakat di Jatim mendengarkan anjuran pilihan pilpres dari tokoh masyarakat.
Anjuran kiai...