Jumat 26 Jan 2024 08:49 WIB

Keluh Kesah Pedagang Warung Makan Daging Anjing di Solo: Pemasok Hilang, Kita Bisa Hancur

Pedagang warung daging anjing di Solo keluhkan pasokan hilang dan usaha bisa hancur.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Bilal Ramadhan
Anjing  yang akan dijadikan makanan (ilustrasi). Pedagang warung daging anjing di Solo keluhkan pasokan hilang dan usaha bisa hancur.
Foto: Manchul Kim / AP Images
Anjing yang akan dijadikan makanan (ilustrasi). Pedagang warung daging anjing di Solo keluhkan pasokan hilang dan usaha bisa hancur.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Setelah polemik daging anjing kembali menjadi sorotan seusai viralnya ratusan ekor anjing yang akan diangkut ke tempat penjagalan di Kecamatan Gemolong, Sragen, sejumlah pedagang mengeluhkan dampaknya.

"Iya sangat berpengaruh, karena langsung tidak ada pemasok yang berjualan di Solo Raya, itu sangat berpengaruh. Dan ekonomi kita terus terang kalau diterus-teruskan bisa hancur," kata Ketua Paguyuban Pedagang Daging Anjing Agus Triyono, Kamis (25/1/2024).

Baca Juga

Pihaknya mengaku masih mencari solusi terbaik untuk ke depannya. Pasalnya warungnya terpaksa tutup sedangkan ia masih mempunyai tanggungan anak istri hingga pinjaman di bank.

"Baru mencari solusi yang terbaik bagaimana kalau kita beralih kemungkinan belum bisa. Tapi kita mengajukan audiensi dengan pemerintah supaya ditemukan dengan pecinta anjing supaya kita mendapat solusi dan berbicara duduk bersama dengan pemerintah yang ada," katanya. 

Pihaknya juga meminta pemerintah memikirkan solusi sebelum berencana menutup bisnis yang menjual masakan daging anjing. Ia juga mengaku terbuka apabila pemerintah mau memodali untuk beralih bisnis. Namun hal tersebut tak bisa langsung dilakukan secara serta merta. 

"Terutama untuk pemerintah saya minta keadilan, jangan asal bicara mau nutup, mau nutup tapi belum ada solusinya," katanya. 

"Ya kita tampung juga itu, tapi kita bekerja tidak semudah membalik tangan. Kalau mau menutup, ya bisa ditutup pelan-pelan tapi harus ada solusinya juga. Jangan langsung ditutup," katanya menambahkan.

Di sisi lain, Agus mengatakan hampir semua warung penjual masakan daging anjing di Solo raya yang menyuplai dari Gemolong, Sragen tutup. 

"Kalau di Solo sendiri ada sekitar 30-an pedagang, Solo Raya 100 ada. Kalau penyuplai dari Sragen, Gemolong otomatis tutup semua. Tapi kemungkinan ini ada yang masih jualan satu dua warung. Itu mereka cari sendiri mungkin masih ada," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement