REPUBLIKA.CO.ID, SHEFFIELD -- Atlet tenis meja Iran, Yasin Shoari gagal dilaporkan gagal mengikuti kejuaraan ITTF Hopes Programme usai visanya ditolak oleh pemerintah Inggris. Shoari seperti dilaporkan Press TV, yang dikenal sebagai bintang tenis meja masa depan Iran itu adalah satu dari tiga atlet asal Asia yang diundang untuk ikut berkompetisi di turnamen yang digelar di Sheffield pada akhir pekan lalu.

Awalnya, Shoari siap berangkat menuju Inggris pada Rabu (15/10/2025), ditemani oleh pelatihnya, Mohsen Shishehgarha. Tapi perjalanan atlet yang baru berusia 11 tahun itu harus dibatalkan karena permohonan visanya tak dikabulkan oleh pemerintah Inggris.

Shoari mencuri perhatian dunia tenis meja saat memenangi sebuah kompetisi junior ITTF di Laos dua bulan lalu, di mana ia menyapu bersih sembilan laga dengan kemenangan beruntun. Di babak semifinal, dia mengalahkan lawan dari Malaysia kemudian menjadi juara setelah menaklukkan atlet Jepang pada babak final.

Menurut laporan Press TV, penolakan visa terhadap Shoari, bukan kali pertama dilakukan oleh pemerintah Inggris. Pada 2022, Inggris juga menolak visa kontingen Taekwondo Iran yang seharusnya mengikuti Kejuaraan Dunia Taekwondo di Manchester.

Adapun, ITTF World Hopes Week & Challenge yang digelar Sheffield adalah puncak dari turnamen junior tenis meja untuk kelompok usia di bawah 12 tahun. Peserta pada tahun ini terdiri dari 20 anak laki-laki dan 20 anak perempuan dari seluruh dunia yang akan bergabung dalam program pelatihan intensif, lokakarya pelatihan, dan kompetisi pertandingan selama dua hari.

Ikuti Whatsapp Channel Republika