Kamis 25 Jan 2024 00:39 WIB

Medsos Tiktok Dinilai Bakal Jadi Game Changer untuk Politik Indonesia

Media sosial Tiktok dinilai akan jadi game changer dalam berita politik di Indonesia.

Beragam media sosial (ilustrasi)
Foto: Alexander Shatov Unsplash
Beragam media sosial (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media sosial masih menjadi pilihan utama masyarakat untuk menentukan pandangan politiknya. Namun, terdapat perubahan minat publik dalam memanfaatkan media sosial untuk merespons perkembangan isu-isu terkini. 

TikTok sekarang menjadi platform media sosial yang paling banyak digunakan dibandingkan dengan X (Twitter). Survei yang dilakukan oleh Indikator Politik pada periode 23-24 Desember 2023 lalu menunjukkan bahwa hanya 6,7 persen dari calon pemilih menggunakan X (Twitter) sebagai referensi dan wadah ekspresi politik. 

Baca Juga

Sementara itu, TikTok, yang pada awalnya dianggap sebagai media sosial alternatif dan hiburan semata, kini telah menjadi platform media sosial yang dominan dan merangkul semua lapisan masyarakat.

“Kita bisa melihat riuh di X (Twitter) hanya menyasar netizen lama atau senior yang lebih konvensional dan memiliki kepentingan sosial atau politik. Mereka asyik bermain dengan warga X (Twitter) yang terkesan itu-itu saja. Sayangnya banyak media nasional, homeless media, dan tokoh prominent yang masih mengutip X (Twitter) karena sudah tersedia secara publik alat ukur; monitoring, serta analisis secara gratis dan terjangkau,” kata Adrian Zakhary, Direktur Strategi Pusat Penerangan Politik (Puspenpol) dalam rilis yang diterima, Rabu (24/1/2024). 

 

Dengan jumlah pengguna TikTok yang begitu besar, dapat dianggap bahwa TikTok layak dijadikan sebagai sumber referensi politik di tanah air. Dalam menyikapi pengaruh besar TikTok, sejak dimulainya kontestasi politik Pilpres dan Pileg 2024, Puspenpol telah melakukan kajian dan memperkuat riset melalui konten dan pengguna TikTok.

 

X (Twitter) menggunakan volume #hashtags atau kata kunci sebagai dasar, di mana semakin tinggi volume yang didukung oleh akun organik, influencer (dengan banyak pengikut), dan akun-akun pendukung, maka peluang untuk menjadi Trending Topic akan semakin besar. 

Trending Topic bersifat real-time dan memiliki batasan tampilan dalam periode waktu tertentu. Oleh karena itu, diperlukan volume yang besar dengan dukungan dari akun-akun yang kuat secara Bersamaan untuk dapat menjadi "viral" di X (Twitter).

Puspenpol telah memiliki keprihatinan utama selama dua tahun terakhir, terutama terkait dengan dinamika dan keunikan politik di TikTok. Monitoring dan Analisis Media di media sosial, khususnya TikTok, menjadi sangat penting karena penetrasi internet terus meningkat.

Menurut survei Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2023, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 215,62 juta orang. Ini berarti penetrasi monitoring internet mencapai 78,19 persen, yang artinya 8 dari 10 orang Indonesia adalah pengguna internet.

“FYP di TikTok akan menjadi The News Game Changer dari Politik Indonesia masa kini. Kita bisa lihat dari sekarang, para politisi berlomba merebut hati warga TikTok. Tanggal 14 Februari 2024 kita juga bisa buktikan sendiri bagaimana Paslon atau Kandidat yang bisa unggul di TikTok bisa menjadi Pemenang dalam Pemilu, baik Pilpres maupun Pileg. Biar sejarah yang membuktikannya," ujar Adrian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement