Senin 22 Jan 2024 18:40 WIB

Dewan Desak Pemprov DKI Usut Izin SPBU Tebet Usai Insiden Tembok Roboh

Tembok roboh membuat tiga orang yang merupakan satu keluarga tewas di lokasi.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas Sudin Gulkarmat Jaksel menangani insiden tembok SPBU Tebet roboh pada Ahad (21/1/2024), yang menyebabkan tiga orang tewas.
Foto: Antara
Petugas Sudin Gulkarmat Jaksel menangani insiden tembok SPBU Tebet roboh pada Ahad (21/1/2024), yang menyebabkan tiga orang tewas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, August Hamonangan mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk meninjau kembali izin stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jalan Prof Dr Soepomo, Kelurahan Tebet Barat, Jakarta Selatan, yang temboknya roboh pada Ahad (21/1/2024). Gara-gara insiden itu, menyebabkan tiga orang tewas.

"Nantinya izin usahanya perlu dipertimbangkan kembali dengan merujuk hasil laboratorium dari investigasi kepolisian serta dari rekomendasi warga setempat," kata August kepada wartawan di Jakarta, Senin (22/1/2024).

Dia mengaku, tidak akan segan untuk meminta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI untuk meninjau kembali izin usaha SPBU tersebut. Terlebih, menurut informasi yang diterimanya, warga sudah kerap mengingatkan SPBU bahwa tembok yang runtuh tersebut sudah terlihat miring dan banyak retakan.

Namun sayangnya, manajemen SPBU terkesan acuh. "Apalagi ini terkait dengan keselamatan warga sekitar," ujar August.

Dia turut menyatakan turut berduka cita kepada korban jiwa atas musibah tersebut. "Saya mengucapkan duka cita yang mendalam atas ketiga korban yang meninggal dunia, juga kepada korban yang mengalami luka, semoga diberikan kesembuhan," ucap August.

Dia memastikan akan ikut mengawal pengusutan kasus tersebut sampai tuntas. August juga mendorong pihak berwenang perlu mengambil tindakan tegas kepada semua orang yang bertanggung jawab atas insiden itu

Adapun tiga orang korban jiwa merupakan satu keluarga yang terdiri atas bapak, ibu dan anak. Selain itu, satu orang menderita luka akibat tertimpa tembok.

Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Kasudin Gulkarmat) Jakarta Selatan, Syamsul Huda mengatakan, korban bernama Sumedi Riyanto (80 tahun) dan Thio Tjnnio (74) yang merupakan suami-istri serta anak mereka bernama Ami Kusuma Dewi (35).

"Korban adalah suami-istri yang berjualan di pinggir tembok. Anaknya sedang berkunjung ke warung tersebut bersama cucunya yang selamat," kata Syamsul saat dikonfirmasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement