Selasa 16 Jan 2024 15:59 WIB

Maruarar Sirait Mundur dari PDIP, Akademisi: Lebih ke Urusan Personal Dibanding Ideologis

Sikap Maruarar dan Budiman Sujatmiko lebih mengarah ke politik pragmatis.

Maruarar Sirait bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum dirinya menyatakan pamit dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Foto: Dok Republika
Maruarar Sirait bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum dirinya menyatakan pamit dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Akademisi dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) Prof Asrinaldi menduga mundurnya politisi senior Maruarar Sirait dari PDI Perjuangan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lebih kepada masalah personal bukan ideologis.

"Saya melihat mundurnya Maruarar Sirait ini lebih kepada masalah personal saja, kalau ideologis tidak akan masuk itu," kata pakar politik Unand Prof Asrinaldi di Padang, Selasa.

Baca Juga

Termasuk juga, lanjut dia, ketika politisi senior PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko yang memutuskan mendukung Prabowo Subianto untuk memenangi pesta demokrasi lima tahunan ketimbang mendukung Ganjar Pranowo yang sesama kader PDI Perjuangan.

Prof Asrinaldi menilai sikap kedua politisi tersebut lebih cenderung mengarah pada politik pragmatis, bukan persoalan ideologis. Sebab, selama puluhan tahun terakhir keduanya diketahui memiliki sepak terjang politik yang kental bersama partai berlambang moncong putih.

Sikap kedua politisi tersebut bisa saja karena selama ini merasa dikekang, atau keinginan secara personal yang diinginkan tidak terwujud sehingga memilih mencari pelabuhan baru. "Jadi, bisa saja mereka memilih karena ada tawaran yang lebih menarik. Sebab, berbicara ideologis mereka ya tegak lurus dengan PDIP," ujarnya.

Terakhir, dengan mundurnya dua politisi senior PDI Perjuangan itu, lulusan Universiti Kebangsaan Malaysia tersebut menyakini tidak akan berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar-Mahfud Md, termasuk partai yang ditinggalkan.

Politikus senior Maruarar Sirait memutuskan keluar dari PDI Perjuangan setelah puluhan tahun menjadi kader partai berlambang banteng moncong putih itu.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Mega, Pak Hasto dan jajaran partai karena selama ini sudah mengizinkan saya berbakti melalui PDIP," ujar Maruarar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement