Selasa 16 Jan 2024 15:23 WIB

Kemenperin Apresiasi GRP Ekspor Baja ke Kanada

Kualitas baja dalam negeri telah diakui oleh kancah dunia.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erdy Nasrul
Ekspor baja produksi PT Gunung Raja Paksi (GRP).
Foto: Republika/Dedy Darmawan Nasution
Ekspor baja produksi PT Gunung Raja Paksi (GRP).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memuji komitmen PT Gunung Raja Paksi (GRP) yang gencar menembus pasar ekspor. Pada awal 2024, perusahaan ini melakukan pelepasan ekspor baja struktur ke Kanada. 

Capaian tersebut dinilai menunjukkan bahwa kualitas produk baja dalam negeri telah diakui oleh kancah dunia sehingga dapat menembus pasar internasional. 

Baca Juga

"Sektor industri baja kita sudah memiliki daya saing yang sangat tinggi dibandingkan dengan produk serupa dari negara-negara lain, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik serta bisa bersaing secara global," kata Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Investasi Kemenperin, Doddy Rahadi dalam keterangannya pada Selasa (16/1/2024). 

Ekspor baja struktur GRP pada awal 2024, adalah sebanyak 1500 Metric Tons (MT) ke Kanada, dengan nilai sekitar USD 2 juta. Sebelumnya, pada 2023, GRP membukukan capaian ekspor sebesar USD 25 juta.

"Pada Maret 2022 lalu, GRP melakukan ekspor baja struktur sejumlah 700 MT atau senilai USD1 juta ke Arizona, Amerika Serikat. Sebelumnya pada September 2020, GRP juga melakukan ekspor perdana baja struktur ke Vancouver, Kanada sebanyak 4.600 ton atau senilai USD4,7 juta, padahal saat itu di tengah krisis dampak pandemi Covid-19," ujar Doddy.

Menurut Doddy, upaya GRP menjadi cermin bahwa industri manufaktur nasional semakin percaya diri untuk memperluas pasar ekspornya di kancah global. Hal ini karena didukung kualitas produk lokal yang kian berdaya saing dan permintaan pasar ekspor yang terus meningkat, sehingga mendorong optimalisasi produktivitas perusahaan.

“Salah satu subsektor manufaktur yang memiliki kinerja gemilang di tengah perlambatan ekonomi global adalah industri logam dasar. Apalagi, industri logam dasar dikenal sebagai mother of industry, yang selama ini telah berperan penting memacu pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Doddy.

“Kami juga mendukung transformasi industri baja nasional menjadi industri hijau. Kami mengapresiasi komitmen GRP untuk mendukung dekarbonisasi melalui peluncuran Net Zero Roadmap, sesuai dengan target kami untuk mencapai target NZE pada tahun 2050 di sektor industri,” lanjut Doddy. 

Sementara itu, Presiden Direktur GRP Fedaus menyampaikan produk baja struktural yang diekspor GRP pada awal tahun ini untuk mendukung pembangunan proyek Yukon Bridge di Kanada. 

"Dengan Weather Resistance Grade, produk ini mengandung penambahan nikel untuk ketahanan korosi, menjadikannya pilihan ideal untuk konstruksi jembatan dalam cuaca ekstrem," ujar Fedaus.

Melalui ekspor baja struktural ini, lanjut Fedaus, GRP berupaya untuk menciptakan prestasi baru dan memperkuat posisi Indonesia di panggung global. 

"Komitmen kami tidak hanya pada peningkatan kualitas produk baja, tetapi juga pada peran kami dalam mendukung pembangunan infrastruktur di skala internasional," ujar Fedaus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement