Sabtu 06 Jan 2024 23:30 WIB

BPBD Lanjutkan Verifikasi Kerusakan Rumah Warga Akibat Gempa di Sumedang

Bantuan dari pemerintah pusat disalurkan untuk 300 rumah terdampak gempa Sumedang.

Salah satu rumah yang hancur akibat gempa di Cipameungpeuk, Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (3/1/2023). BPBD Jawa Barat hingga kini masih melanjutkan verifikasi rumah rusak.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Salah satu rumah yang hancur akibat gempa di Cipameungpeuk, Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (3/1/2023). BPBD Jawa Barat hingga kini masih melanjutkan verifikasi rumah rusak.

 

 

Baca Juga

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BEKASI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat melanjutkan proses verifikasi kerusakan rumah warga Sumedang akibat gempa. BPBD Jabar sekaligus menyalurkan bantuan untuk sebagian korban yang telah berstatus terverifikasi.

Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat Dani Ramdan mengatakan bantuan yang diberikan pemerintah pusat melalui BNPB telah disalurkan untuk 300 rumah terdampak gempa Sumedang. Bahkan beberapa warga telah siap memperbaiki rumah dari bantuan yang diberikan.

"Saat ini karena sudah tidak terjadi gempa lagi jadi sekarang fokus ke asesmen dan yang sudah mendapatkan bantuan tinggal mengerjakan perbaikan rumah," katanya di Bekasi, Sabtu (6/1/2024).

Dia mengatakan bantuan yang diberikan bervariasi mulai dari Rp 15 juta hingga Rp 60 juta. Berdasarkan laporan yang diterima, jumlah rumah yang diajukan mendapat bantuan akibat dampak gempa Sumedang berjumlah lebih dari 1.300 rumah.

Dari jumlah tersebut, baru sekitar 300 rumah yang telah diverifikasi dan kini menerima bantuan. Sedangkan sisanya masih dalam tahap verifikasi.

"Untuk tahap pertama, 300 rumah sudah diberikan bantuan karena laporan yang kami terima di atas 1.000 rumah, jadi kami lakukan verifikasi tingkat kerusakannya. Termasuk ada bangunan sekolah dan juga masjid yang terdampak," ucapnya.

Selain verifikasi kerusakan, pihaknya turut memastikan bantuan yang diberikan benar-benar sampai kepada warga terdampak dan digunakan untuk memperbaiki rumah. Seluruh tim diturunkan secara penuh untuk menyelesaikan kajian kebutuhan usai bencana.

"Kami membantu mengawasi agar betul-betul dananya untuk perbaikan rumah, sambil asesmen tahap dua. Kemudian agar laporan sesuai dengan kondisi sebenarnya maka kami turunkan tim penuh di Sumedang sejak hari pertama hingga sekarang secara bergantian," kata dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement