REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengenang sosok ekonom senior Rizal Ramli. Menurutnya, Rizal Ramli merupakan seorang sahabat dan teman dekat. Bahkan, bagi Moeldoko, Rizal Ramli merupakan teman untuk ngopi bersama dan berdiskusi.
"Secara pribadi saya juga punya kesan yang mendalam. Hampir dalam setiap kesempatan sampai terakhir ini saya sering berdiskusi dengan beliau bertemu. Ngopi bersama. Bertukar pandangan," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Rabu (3/1/2024).
Moeldoko pun menilai Rizal Ramli memang merupakan sosok yang memiliki pandangan kritis terhadap pemerintah. Namun, menurutnya, sikap kritis Rizal Ramli tersebut merupakan sebuah obat yang bisa menyembuhkan yang memang dibutuhkan oleh pemerintah.
"Saya memahami beliau punya pandangan kritis khususnya pada pemerintah. Saya memandang itu sebagai sebuah obat yang bisa menyembuhkan, bagi saya secara pribadi, khususnya dalam menjalankan pemerintah ini pasti ada hal yang perlu dikritisi," jelas Moeldoko.
Moeldoko mengatakan pemerintah pun tidak menolak sikap kritis Rizal Ramli. Karena sikap tersebut juga memang dibutuhkan dan diharapkan oleh masyarakat.
"Itu bagi kami di pemerintahan bukan sesuatu yang kita tolak. Tapi harus seperti itu, supaya seperti yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia," kata dia.
Mantan Panglima TNI itupun mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Rizal Ramli. Ia mendoakan agar amal dan ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT.
Rizal Ramli meninggal dunia pada Selasa (2/1/2024), setelah sebelumnya menjalani perawatan di RSCM akibat kanker pankreas. Jenazah Rizal Ramli akan dikebumikan dengan almarhumah istrinya di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Kamis (4/1/2023).