REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Koordinator Perekonomiam, Sofyan Djalil, mengatakan meninggalnya ekonom senior yang juga mantan menteri, Rizal Ramli, adalah sebuah kehilangan bagi bangsa Indonesia. Sofyan menilai Rizal adalah tokoh yang unik dan selalu konsisten dalam mengemukakan pandangan-pandangannya terhadap pembangunan bangsa.
“Ini kehilangam besar bagi bangsa Indonesia. Belau salah satu putra terbaik bangsa dan telah memberikan kontribusi yang besar bagi negara,” kata Sofyan, di rumah duka Rizal Ramli di Jalan Bangka IX, Jakarta Selatan, Selasa (2/1/2024).
Sofyan menjelaskan selama ini Rizal juga kerap diangap oposam karena beliau tidak mau berkompromi kepada hal-hal yang dia anggap salah. Sofyan mengaku sudah menjadi sahabat dekat Rizal sejak mereka masih berstatus mahasiswa di Amerika Serikat.
“Saya kan bisa ngebengkel. Kalau mobil pak Rizal rusak. Beliau telepon saya dan saya perbaiki mobilnya. Saking dekatnya,” ujar Sofyan.
Sofyan mendoakan agar Rizal dapat kembali kepada Allah dengan jalan damai. Ia bersaksi di hadapan Allah kelak kalau Rizal adalah orang yang baik.
Ekonom senior Rizal Ramli meninggal dunia di Jakarta, Selasa (2/1/2023). Rizal Ramli meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
"Innalillahi wa inna illaihi rojiuun. Telah berpulang, bapak/kakek/mertua kami, Rizal Ramli pada tanggal 2 Januari 2024 pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Kami segenap keluarga memohon maaf jika ada kesalahan beliau selama hidupnya," demikian pesan singkat keluarga dikutip dari akun X Teguh Santosa seperti dikonfirmasi Republika.co.id
Kabar meninggal Rizal Ramli sudah menyebar di X atau dulu disebut Twitter. "Innalillahi wa innailaihi rojiun, selamat jalan Pak Rizal Ramli, Indonesia berduka," tulis mantan penyidik KPK Yudhi Purnomo Harahap lewat akunnya.