Selasa 02 Jan 2024 14:31 WIB

Toko Oleh-Oleh Klaim Ikuti Arahan Menhub Cegah Kemacetan di Bali

Toko oleh-oleh mengeklaim telah mengikuti arahan Menhub untuk mencegah macet di Bali.

Calon penumpang pesawat berjalan di Jalan Tol Bali Mandara setelah mobil yang ditumpangi terjebak macet. Toko oleh-oleh mengeklaim telah mengikuti arahan Menhub untuk mencegah macet di Bali.
Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Calon penumpang pesawat berjalan di Jalan Tol Bali Mandara setelah mobil yang ditumpangi terjebak macet. Toko oleh-oleh mengeklaim telah mengikuti arahan Menhub untuk mencegah macet di Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Salah satu toko oleh-oleh di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, mengaku terapkan arahan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Gunadi Sadikin terkait aturan parkir sesuai kapasitas lahan agar tidak memakan badan jalan dan menjadi potensi kemacetan.

“Kami di Joger, sebelum ada imbauan dari Menhub juga sudah menerapkan hal serupa. Kami akan optimal, juga dalam hal melayani pengunjung,” kata Junior CEO Pabrik Joger Armand Setiawan saat dihubungi di Denpasar, Bali, Selasa (2/1/2024).

Baca Juga

Ia sepakat dengan upaya-upaya pemerintah mengatasi kemacetan, karena situasi tersebut juga turut merugikan pengusaha, dimana calon pelanggan berpotensi enggan datang ke toko akibat kemacetan sepanjang jalan.

Armand bercerita sejak toko kerajinan tersebut dibangun, mereka sudah menyiapkan lahan parkir yang memadai, termasuk jarak mundur 30 meter dari jalan raya. Selanjutnya saat pandemi COVID-19 mereka membangun gedung baru di belakangnya dengan tambahan lahan parkir seluas 2.000 meter persegi.

Pihaknya mencatat rata-rata per hari dari tanggal 22-24 Desember 2023 ada 311 mobil dan 123 sepeda motor masuk Joger. Kemudian dari 25 Desember-1 Januari 2024 ada 243 mobil dan 127 sepeda motor.

Dari sini ia melihat tak ada masalah dari lahan parkir miliknya, apalagi terkait kejadian kemacetan menjalar saat Jumat (29/12) malam lalu. Justru menurutnya yang harus dijadikan perhatian adalah kendaraan sepeda motor yang keluar dari titik pertemuan jalan, persimpangan, atau gang sekitar jalan utama Kuta tersebut.

“Pemerintah sudah relatif optimal, harapannya mungkin aturan-aturan bisa dipertegas, lampu lalu lintas mungkin salah satu solusi. Kita harus duduk bersama, kami juga selaku masyarakat Bali prihatin di satu sisi, tapi senang di sisi yang lain karena wisatawan kembali ke Bali,” ujar Armand.

Melihat arus balik yang diprediksi puncaknya adalah hari ini dan besok, anak dari bos Joger tersebut melakukan antisipasi kepadatan di tokonya dengan memberi sosialisasi ke pelanggan, selain menyiapkan lahan parkir sesuai arahan Menhub.

“Upaya kami di Joger selain menyiapkan lahan parkir, kami juga mengimbau anggota keluarga untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, supaya tidak ikut menambah kemacetan,” kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement