Senin 01 Jan 2024 14:45 WIB

BMKG Catat 1.155 Gempa Bumi Terjadi di Jawa Barat Sepanjang 2023

Gempat terbesar di Jawa Barat tercatat berkekuatan Magnitudo 6.6.

Kondisi rumah yang rusak pascagempa di Babakan Hurip, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Ahad (31/12/2023). BPBD Kabupaten Sumedang mencatat, sebanyak 53 bangunan di Desa Babakan Hurip mengalami kerusakan serta 200 orang warga mengungsi pascagempa dengan magnitudo 4,8 di Kabupaten Sumedang.
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kondisi rumah yang rusak pascagempa di Babakan Hurip, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Ahad (31/12/2023). BPBD Kabupaten Sumedang mencatat, sebanyak 53 bangunan di Desa Babakan Hurip mengalami kerusakan serta 200 orang warga mengungsi pascagempa dengan magnitudo 4,8 di Kabupaten Sumedang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung mencatat sebanyak 1.155 kali gempa bumi terjadi di Provinsi Jawa Barat sepanjang 2023, dengan berbagai kekuatan (magnitudo) dan kedalaman. Yang terakhir terjadi di Sumedang dengan kakuatan Magnitudo 4.8.

“Untuk magnitudo gempa bumi terbesar yang tercatat adalah 6.6 dan magnitudo terkecil yang tercatat adalah 1.0,” kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Bandung BMKG Teguh Rahayu di Bandung, Jawa Barat, Senin (1/1/2024).

Baca Juga

Teguh menjelaskan, gempa yang terjadi di Jabar didominasi oleh gempa bumi dangkal yang terjadi pada kedalaman kurang dari 60 kilometer yang mencapai 1.026 kali kejadian. Kemudian dengan gempa bumi dengan kedalaman kurang dari 60 hingga kurang dari 300 kilometer sebanyak sebanyak 126 kali kejadian.

“Dan tiga kali kejadian gempa bumi dalam lebih dari 300 kilometer,” katanya.

Dari total 1.155 kejadian gempa bumi, tercatat 107 kejadian gempa bumi dirasakan, dan 1.048 gempa bumi tidak dirasakan. Lebih lanjut, Teguh menjelaskan dari peta distribusi episenter gempa bumi periode tahun 2023, terlihat 540 kejadian gempa terjadi di laut dan sebagian besar tersebar di selatan Pulau Jawa.

“Sedangkan 525 gempa bumi terjadi di darat dengan kedalaman dangkal sebagai aktivitas sesar lokal dan 90 gempa bumi lainnya terjadi juga di darat namun diakibatkan adanya aktivitas dalam lempeng tektonik Indo-Australia,” kata dia.

Selain itu, dirinya mengimbau warga, khusunya di Jabar agar tetap siaga dan melakukan upaya antisipasi yang diperlukan seperti membangun bangunan tahan gempa, menata jalur evakuasi, serta membekali diri dan mengedukasi ke orang-orang di sekitar bagaimana cara menyelamatkan diri terhadap kejadian gempa bumi.

“BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Teguh.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement