REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, mencatat penderita Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) mencapai 2.900 orang di daerah setempat sejak tahun 2020 hingga sekarang. Kepala Dinkes Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy, mengatakan pihaknya memantau penderita HIV/AIDS yang jumlahnya mengalami peningkatan setiap bulan. Bahkan kelompok tertinggi menderita HIV/AIDS adalah ibu rumah tangga.
"Dari data yang diperoleh, ibu rumah tangga paling banyak terpapar HIV/AIDS," ujar dr Bob, sapaan akrabnya, Kamis (28/12/2023).
Oleh sebab itu, menurutnya penanggulangan HIV/AIDS tak bisa sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah. Tapi harus melibatkan seluruh sektor pemangku kepentingan.
Menurut dia, Dinkes sudah mengajak kelurahan menggunakan dana kelurahan untuk program penanggulangan HIV/AIDS. "Anggaran Dinkes masih kurang karena keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah," ujar dr Bob.
Apalagi, program kesehatan yang dijalankan cukup banyak ditambah lagi harus memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Kemudian selain mengatasi penyakit yang sudah ada, Dinkes juga mengantisipasi penyakit baru yang timbul.
Namun begitu, pihaknya tetap menyediakan layanan kesehatan untuk penanggulangan HIV/AIDS termasuk pengobatan. Layanan itu tersedia di rumah sakit maupun pusat kesehatan masyarakat.
"Upaya pencegahan patut terus kita dorong dengan ketahanan keluarga, karena melalui ketahanan keluarga diharapkan masyarakat dapat saling menjaga agar terhindar dari HIV dan AIDS," ajaknya.