Rabu 27 Dec 2023 12:14 WIB

Beredar Spanduk Penolakan Gibran di Solo, Ini Respons Sang Wali Kota

Gibran mengaku tetap optimistis bisa meraih suara banyak

Respon Soal Yel Yel Solo Bukan Gibran saat apel Satgas PDIP di taman Sunan Jogo Kali, Pucangsawit, Jebres Solo. Gibran Masih Optimis Dapat Raup Suara Banyak di Solo Saat Pilpres, Rabu (27/12).
Foto: Republika/Alfian Choir
Respon Soal Yel Yel Solo Bukan Gibran saat apel Satgas PDIP di taman Sunan Jogo Kali, Pucangsawit, Jebres Solo. Gibran Masih Optimis Dapat Raup Suara Banyak di Solo Saat Pilpres, Rabu (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA --  Calon wakil presiden nomor urut 2 sekaligus Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengaku tidak mempermasalahkan munculnya spanduk penolakan terhadap dirinya yang bertuliskan "Solo Bukan Gibran".

"Ya, nggak apa-apa," kata Gibran di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu.

Baca Juga

Di tengah munculnya penolakan terhadap dirinya tersebut, Gibran mengaku tetap optimistis bisa meraih banyak suara masyarakat Kota Surakarta untuk Pilpres 2024.

Meski demikian, putra sulung Presiden Joko Widodo itu enggan menjelaskan target perolehan suara untuk pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu pada Pilpres 2024. "Ya, optimistis saja. Makasih," kata Gibran singkat.

Sebelumnya, Ketua DPC PDI Perjuangan sekaligus mantan wali kota Surakarta F. X. Hadi Rudyatmo mengaku tidak tahu dengan pemasangan spanduk bertuliskan "Solo Bukan Gibran" tersebut.

"Aku ora ngerti, aku ora tau masang koyo ngono. (Saya tidak tahu, saya tidak pernah memasang seperti itu). Ngapain ngurus-ngurus kayak gitu," kata Rudyatmo.

Dia juga mengaku tidak tahu siapa yang memasang spanduk tersebut.

"Balihonya, ya, capres-cawapres Ganjar-Mahfud, nomor 3 dicoblos. Itu aja yang kami (PDI Perjuangan) buat. Kalau itu (spanduk Solo Bukan Gibran) yang buat siapa, saya nggak tahu," jelasnya.

Menurut dia, daripada mengurus hal-hal yang tidak penting, dia memilih untuk mengurus program unggulan pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Ngurus sosialisasi KTP Sakti. Itu aja cukup," ujar Rudyatmo.

KTP Sakti adalah salah satu program kerja yang diusung Ganjar-Mahfud untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan akses jaminan pendidikan, kesehatan, hingga berusaha.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement