Kamis 14 Dec 2023 13:33 WIB

Polisi Gelar Penyelidikan, Lima Jenazah Masih di Kampus Unpri

Pihak kampus sebut lima jasad itu adalah cadaver, bahan penelitian kedokteran Unpri.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Teguh Firmansyah
Kabid Humas Polda Sumatra Utara (Sumut), Kombes Hadi Wahyudi.
Foto: Istimewa
Kabid Humas Polda Sumatra Utara (Sumut), Kombes Hadi Wahyudi.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kabid Humas Polda Sumatra Utara, Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengatakan kepolisian dalam hal ini Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan, terus mendalami kejadian penemuan mayat atau jenazah di kampus Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan.

Kepolisian menurut Hadi juga melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak rektorat kampus. "Prosesnya terus berkembang. Sudah ada juga beberapa orang kita dimintai keterangan," kata Hadi, Kamis (14/12/2023).

Baca Juga

Hadi menjelaskan dalam penyelidikan temuan 5 jenazah di kampus Unpri Medan ini melibatkan tim dari laboratorium forensik (Labfor), tim Inafis untuk mengambil beberapa sampel.

Meski begitu, mayat yang ditemukan tersebut menurut Hadi masih berada di kampus Unpri. "Mayatnya masih di kampus. Sampel apa yang diambil itu Labfor dan inafis yang tahu," ujar Hadi.

Kemarin masyarakat Kota Medan digegerkan dengan berita penemuan lima maat di Kampus Unpri Medan.

Pada Rabu (13/12/2023), Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Unpri Medan, Kolonel (Purn) Susanto, membantah di kampusnya telah terjadi kasus pembunuhan. Susanto menyebut penemuan mayat di kampus mereka tidak seperti yang sudah ramai diberitakan di berbagai media. Mayat yang ada di kampus tersebut adalah cadaver yakni mayat yang selama ini dijadikan bahan penelitian buat mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpri.

“Pertama, dengan tegas saya nyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan Unpri seperti yang diisukan di masyarakat," kata Susanto, melalui siaran youtube kampus Unpri yang dikutip Republika, Rabu (13/12/2023).

Susanto mengatakan, seandainya benar terjadi kasus pembunuhan di lingkungan kampus Unpri, dirinya sebagai bagian dari pimpinan Fakultas Kedokteran Unpri akan melaporkan tindak pidana tersebut ke pihak kepolisian.

Unpri Medan menurut Susanto Fakultas Kedokteran yang berdiri sejak 2008. Di fakultas itu memiliki beberapa ruang laboratorium untuk menunjang proses belajar. Salah satunya, laboratorium anatomi. Di mana salah satu media belajar di laboratorium ini adalah cadaver, yaitu tubuh manusia yang diawetkan.

Total cadaver yang dimiliki laboratorium anatomi Unpri senyak ada 5 mayat. "Ada 1 perempuan dan 4 laki-laki. Cadaver tersebut telah diadakan oleh rektor terdahulu. Kami sangat yakin di setiap Fakultas Kedokteran di Indonesia memiliki cadaver sebagai media pembelajaran," ucap Susanto.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement