REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setelah melakukan seleksi terhadap 1.200 karya insan film dari seluruh Indobesia sepanjang tahun 2023, Festival Film Bulanan (Fesbul) mengumumkan para nominator penghargaan dari berbagai kategori.
Pada acara yang dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno itu diharapkan di masa depan kreativitas insan film terus tumbuh dengan karya yang semakin bermutu.
“Kualitas film kita semakin meningkat dan saya selalu menyebut bahwa Festival Film Bulanan ini adalah upaya mendemokratisasi agar industri perfilman yang selama ini belum bisa menjangkau seluruh nusantara, Nah, mulai sekarang kita membukakan pintu para sineas yang berada di berbgaia wilayah seperti Sumatra, DKI Jakarta, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan wilayah Indonesia Timur lainnya,” kata Sandiaga Uno, Sabru malam lalu, (9/11/2023).
Sandiaga menambahkan di tahun lalu Fesbul tidak ada malam penganugerahan dan masih sangat terbatas. Sementara di 2023 ini, jangkauan Fesbul sudah bisa lebih luas dan sukses menggelar selebrasi.
“Kepada para penima anugerah kami ucapkan selamat. Teruslah kreatif dalam berkaya. Capaian anda adalah pintu gerbang pertama dan utama yang kini telah terbuka,’’ ujarnya.upaya mendemokratisasi agar industri perfilman yang selama ini belum bisa menjangkau seluruh nusantara, sekarang kita membukakan pintu, seperti yang kita lihat tadi, lokusnya ada di wilayah Sumatra, DKI Jakarta, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan wilayah Indonesia Timur lainnya,” imbuh Sandiaga Uno.
Sedangkan mengenai para peraih anugerah dari 5 kategori Festival Bulanan itu adalah: 1. Film Romansa di Balik Pagar Akal produksi Hura Haru Film asal Bandung, Jawa Barat, sebagai peraih anugerah Kategori Film Ide Cerita Terbaik. 2.Film Pepadu produksi Ruang Tengah Creative asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, sebagai peraih anugerah Kategori Film Visual Terbaik;
3. Film Facticity produksi Javania Films dan Rupa Rupa Films asal Bantul, Yogyakarta, sebagai peraih anugerah Kategori Film Audio Terbaik. 4. Film Sailum: Song of The Rustling Leaves produksi Project Multatuli & Atmakanta Studio asal Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, sebagai peraih anugerah Kategori Film Dokumenter Terbaik; dan 5. Film Basri & Salma in A Never Ending Comedy produksi Hore Pictures asal Makassar, Sulawesi Selatan, sebagai peraih anugerah Kategori Film Fiksi Terbaik.
Ada pula Apresiasi Khusus Film Favorit Penonton, yaitu film Titip Sendal produksi Historia Kreator asal Pontianak, Kalimantan Barat. Penghargaan ini diberikan kepada filmmaker yang karyanya mendapat banyak respons positif dari masyarakat selama mengikuti agenda pemutaran film Fesbul.
“Sebagai apresiasi, kelima peraih Anugerah Fesbul 2023 tersebut akan mendapat fasilitasi untuk berpartisipasi pada gelaran Clermont Ferrand Film Market 2024 di Prancis. Jadi Festival Film ini juga menjadi sebuah perayaan bagi pelaku dan produk subsektor ekonomi kreatif dan juga menjadi bukti bahwa sebuah industri perfilman ini bisa banyak menciptakan lapangan kerja. Film peserta Fesbul ini harus naik kelas sehingga mampu meraih penghargaan bergengsi dari Piala Citra hingga Oscar,’’ kata Sandiaga.