REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Kepala UPT Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (P2A) Tri Palupi Diah Handayani mengatakan DP (27 tahun), ibu yang mengalami KDRT dan 4 anaknya tewas terbunuh masih mendapat penanganan dokter spesialis kejiwaan di RSUD Pasar Minggu. Pihaknya juga sengaja menjaga korban dan keluarganya dari sorotan agar traumanya tidak memburuk.
"Karena dia trauma yang amat berat, psikis terguncang kami mengatur jangan sampai dia mendapatkan pertanyaan-pertanyaan, yang akan buat dia malah sangat tertekan. Akhirnya kami memutuskan istilahnya ditenangkan keluarga dan ibu, memang sengaja kami tutup dulu untuk keluar," tegas Tri Palupi Diah Handayani kepada Republika.co.id, Sabtu (9/12/2023).
PPA juga disebutnya baru akan melakukan intervensi lebih lanjut untuk korban setelah penanganan dokter selesai. "Kami menunggu sampai tenang, kemudian hasil dari dokter kejiwaannya bagaimana baru pendampingan," katanya.
Dia mengungkap DP mengalami trauma berat hingga mengaku ingin bunuh diri setelah mengetahui empat anaknya meninggal. Padahal korban sudah cukup trauma setelah KDRT yang dialaminya pada Sabtu (2/12/2023).
"Dari awal karena ada benturan keras ke tembok dan banyak rentetannya, makanya traumanya itu berkesinambungan. Apalagi setelah mendengar bahwa keempat anaknya meninggal, jadi tambah down, terus akhirnya kan ingin bunuh diri," ujarnya.
DP mengalami kekerasan....