REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus pembuahan empat anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan membuat geger. Sejumlah informasi menyebut bahwa ayah korban menganggur. Namun menurut penuturan rekan terjadi belum tentu sesuai dengan pengamatan mereka, salah satunya mengenai pelaku yang diduga mengganggur.
Menurut keterangan teman-temannya, Panca Darmansyah masih bekerja dan tidak menganggur. Menurut teman-temannya, Panca merupakan pria yang bertanggung jawab. Walaupun belum ada kerjaan tetap, tapi masih terus mencari kerja dengan mengirim Cv (bahkan menitip CV ke teman-teman).
"Dia usaha dagang hal yang berhubungan dengan teknologi IT," ujarnya Rianto kepada Republika.co.id, Jumat (8/12/2023).
Teman masa kecil Panca tersebut juga mengungkapkan bahwa Panca juga sudah mulai menjadi supir taksi.
"Kalau dipikir ya, hasil bulanan untuk kehidupan sehari-hari turun naik. Tapi dia tetap cari kerja via teman-temannya. Karena dia harus menanggung 4 anak dari istri ke-2, dan berkeinginan bisa dekat dengan anak dari istri pertama," ujarnya.
Rianto menambahkan intinya kalau soal uang, Panca tidak pernah pelit. "Cuma mungkin penghasilan tidak mencukupi belanja sehari-hari, istri mau enggak mau harus ikut bekerja membantu Panca," ujarnya.
Teman Panca tidak membenarkan perilaku Panca. Menurutnya tetap harus dihukum. "Kami pun tetap geram. Tapi ini membuat kami syok. Apa yang kami lihat, keluarga dia dan warga sekitar tentang Panca yang berbeda dengan kami teman-temannya."
Sebelumnya para tetangga Panca di Jagakarsa menyebut sosok Panca dan keluarganya dikenal jarang bergaul. Tak hanya itu, Panca juga tidak pernah melaporkan administrasi kartu keluarga ke ketua RT.
E (35) salah satu warga RT 4 RW 3 Kelurahan Jakarta Selatan, menceritakan dirinya sering memberi makan dan jajanan kepada ke empat anak yang menjadi korban pembunuhan oleh orang tua di dekat rumahnya. Rumah E hanya berjarak sekitar 5 meter dari rumah PD (41) yang diduga menjadi pelaku pembunuhan. Ke empat anak yang menjadi korban itu adalah V (6 tahun),S (4 tahun), A (3 tahun) dan A (1 tahun).
E mengaku juga punya dua balita. Salah satu anaknya sering mengajak V, S, A dan A main ke rumahnya. E melihat ke empat anak PD ini dalam keadaan kurus seperti tidak dikasih makan.
Sehingga ia sering memberi ke empatnya makan dan jajanan. “Sering anak saya main sama mereka (ke empat korban). Terus saya kasih makan, jajan. Kasian saya karena saya juga punya anak yang masih kecil,” kata E, Jumat (8/12/2023).
E menyebut tidak hanya dirinya yang melakukan hal itu. Tetangga lain kata dia juga sering memberi anak-anak PD makan dan jajan. Tapi ternyata hal itu tidak disenangi PD. Ia jadi sering marah kepada ke empat anaknya bila ketahuan diberi makan sama jajan oleh tetangga.
“Emang seperti anak yang tidak dikasih makan. Jadi begitu saya kasih makan iu, mereka langsung lahap dan habis. Tapi Panca tidak suka anaknya diberi makan,” ujar E.
Namun lanjut E, PD tidak berani marah kepada tetangga bila mengasih makan anaknya. Tetangga hanya mendengar PD marah-marah kepada anaknya.
Kondisi Panca
Kepala RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur Brigjen Pol Hariyanto mengatakan kondisi Panca Darmansyah (41 tahun) yang diduga membunuh empat anaknya di Jagakarsa, Jakarta Selatan telah berangsur membaik sejak ditemukan mencoba bunuh diri. Polisi bahkan telah melakukan pemeriksaan awal kepadanya.
"Jadi hari ini kondisi fisiknya berangsur-angsur membaik. Mulai tadi malam, baru ada pemeriksaan pendahuluan. Jadi belum diperiksa secara tuntas ya. Jadi menyesuaikan dengan kondisi fisik yang ada," jelas Brigjen Pol Hariyanto, Jumat (8/12/2023).