Kamis 07 Dec 2023 19:16 WIB

Pilar Saga Targetkan Tangsel Nol Kasus HIV-AIDS pada 2030

Pemkot Tangsel akan menambah jangkauan layanan kesehatan bagi penderita HIV-AIDS.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Wali Kota Tangerang, Pilar Saga Ichsan.
Foto: Republika/Eva Rianti
Wakil Wali Kota Tangerang, Pilar Saga Ichsan.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Pemerintah Kota Tangerang Selatan, (Pemkot Tangsel) menargetkan wilayahnya nol kasus Human Immunodeficiency Virus-Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV-AIDS) pada 2030. Berbagai cara diklaim telah dilakukan untuk mewujudkannya, antara lain menambah fasilitas kesehatan.

"Kolaborasi dibutuhkan dalam menangani itu," kata Wakil Wali Kota (Wawalkot) Tangsel, Pilar Saga Ichsan saat ditemui di Kota Tangsel, Banten, Kamis (7/12/2023).

Pilar pun mengajak kepada seluruh masyarakat di Kota Tangsel bahwa target itu tak akan bisa dicapai jika memusuhi dan menjauhi penderita HIV-AIDS. "Ini komitmen ya. HIV-AIDS itu yang harus dimusuhi bukan orangnya, tapi penyakitnya," ujarnya.

Menurut Pilar, penanganan yang dilakukan harus melibatkan seluruh sektor. Tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel semata, melainkan juga seluruh dinas dan pemangku kepentingan terkait. Sementara dari sisi keagamaan, sambung dia, diperlukan sehingga target yang diharapkan dapat tercapai.

Kepala Dinkes Tangsel, Allin Hendalin menambahkan, ada beberapa hal dilakukan dalam mencapai target eliminasi angka HIV-AIDS di wilayahnya pada 2030. "Zero kasus baru, zero kematian, dan zero stigma," ujarnya.

Allin mengatakan, Pemkot Tangsel pada tahun ini, akan menambah jangkauan pelayanan yang diberikan untuk penderita HIV-AIDS. Kalau sebelumnya hanya ada di 12 fasilitas pelayanan kesehatan, kata dia, ke depannya ditambah menjadi 43 pelayanan untuk pengobatan.

 "Sebanyak 35 di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), tiga di rumah sakit umum, kemudian lima di rumah sakit swasta," kata Allin.

Untuk pemeriksaan bayi yang baru lahir, menurut dia, akan dilakukan di 25 puskesmas yang ada di Tangsel. Pelatihan petugas telah dilakukan dan akan terus diperkuat.

Alin juga menyampaikan, mulai penemuan kasus, pengobata, sampai pemantauan keberhasilan pengobatan akan secara penuh dilaksanakan di Tangsel. "Inilah upaya kita bersama. Jadi penemuan kasus HIV-AIDS jangan dikhawatirkan, tetapi kami akan lebih cepat lagi untuk mengintervensinya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement