Kamis 07 Dec 2023 18:57 WIB

Ayah dari Empat Anak yang Ditemukan Tewas di Jagakarsa Belum Diperiksa, Ini Alasan Polisi

Polisi menaikkan status kasus empat bocah tewas di Jagakarsa ke penyidikan.

Proses evakuasi empat jenazah anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan yang diduga meninggal karena dikunci di dalam kamar oleh ayahnya sendiri, Rabu (6/12/2023).
Foto:

Pada Rabu (6/12/2023), Polsek Jagakarsa menerima laporan dari masyarakat tentang adanya bau yang sangat menyengat dari rumah pasangan suami istri P dan D. Kemudian, petugas mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan bertemu dengan para saksi antara lain ketua RT, kakak dari P selaku pemilik rumah dan keluarga dari D.

Berdasarkan olah TKP awal, P ditemukan dalam keadaan terlentang dengan luka pada bagian tangan serta terdapat pisau di tubuhnya. Lalu, polisi mengecek bagian kamar dan menemukan empat mayat anak-anak berjejer di tempat tidur dalam kondisi meninggal dunia.

"Dugaan sementara, P mencoba bunuh diri," kata Ade.

Sebelumnya, pada Sabtu (2/12/2023) Polsek Jagakarsa juga menerima laporan KDRT dengan P sebagai terlapor. Namun, belum dilakukan pemeriksaan karena korban yakni D dilarikan ke rumah sakit dan P beralasan sedang menunggu keempat anaknya di rumah. Sementara itu menurut kesaksian warga, keempat anak P dan D terakhir kali terlihat keluar rumah pada Ahad (3/12/2023).

Pemilik kontrakan, Asmaro Dwi Astuti. mengatakan, P beserta keluarga sudah mengontrak di rumahnya lebih kurang 1,5 tahun. Tetapi, sejak September sampai Desember 2023 ini, P tidak pernah lagi membayar uang kontrak karena alasan belum ada uang. 

“Setiap bulan saya selalu ingatkan sudah waktunya bayar. Dia minta maaf belum bisa bayar, lagi usaha sama istri mau jual motor,” kata Asmaro, Kamis (7/12/2023). 

Asmaro mengaku jarang sekali bertemu dengan istri P lantaran bekerja sejak pagi sampai malam. Sedangkan, P setiap hari selalu ada di rumah menjaga ke empat anaknya, V (6 tahun), S (4 tahun), A (3 tahun), dan A (1 tahun).

Pernah suatu ketika, Asmaro berinisiatif mendatangi rumah tersebut pada hari libur untuk mengultimatum agar segera melunasi tunggakan kontrakan selama empat bulan. Namun, begitu sampai di rumah P, Asmaro gagal mengultimatum begitu melihat ke empat anaknya yang masih kecil-kecil

“Kadang-kadang kalau dia libur saya ke situ, saya nggak tega lihat anak kecil-kecil. Saya manusiawi kok,” ujar Asmaro.

photo
Asmaro Dwi Astuti, pemilik kontrakan yang menjadi tempat kejadian pembunuhan 4 anak di RT 04/03, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2023) - (Republika/Febrian Fachri)

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement