REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ide pengelolaan limbah cerdas berhasil membawa pelajar SMA meraih juara di Final KIWI Challenge Indonesia. Mereka ialah para siswi asal UniSadhuGuna International College dengan ide membentuk sebuah perusahaan pengelolaan limbah cerdas yang bertujuan untuk menciptakan sistem pengelolaan limbah berkelanjutan.
“Sungguh pengalaman yang menggembirakan, melihat kemajuan dan pertumbuhan luar biasa dalam proyek, presentasi, dan kepercayaan diri para finalis secara keseluruhan,” ucap Dosen Senior Jurusan Bisnis Internasional, Strategi, dan Kewirausahaan Auckland University of Technology (AUT) Taghreed Hikmet, Rabu (6/12/2023).
KIWI Challenge adalah kompetisi yang dirancang untuk menginspirasi generasi muda di seluruh Indonesia untuk terlibat dalam kegiatan kewirausahaan dan membantu menyelesaikan masalah-masalah sosial. Tahun ini, Education New Zealand Manapou ki te Ao (ENZ) bermitra dengan AUT untuk bersama-sama mengadakan kegiatan itu.
Babak final telah diadakan pada hari Sabtu (25/11/2023) lalu. Di mana enam tim terpilih dari seluruh Indonesia mempresentasikan ide mereka di hadapan panel juri yang terdiri dari Hikmet, Direktur Regional ENZ Asia Ben Burrowes, dan perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia.
Tahun ini, UniSadhuGuna International College meraih juara pertama di final dengan ide bisnis mereka, ‘Greenlight’. Itu merupakan perusahaan pengelolaan limbah cerdas yang bertujuan untuk menciptakan sistem pengelolaan limbah berkelanjutan, yang secara aktif melibatkan rumah tangga, dunia usaha, dan pemerintah. UniSadhuGuna International College mendapatkan voucer senilai Rp 10 juta sebagai pemenang.
“Merupakan suatu kehormatan untuk dapat berinteraksi dengan para siswa sekolah menengah atas di seluruh Indonesia, berkontribusi terhadap semangat kewirausahaan yang didorong oleh kompetisi ini,” ucap Hikmet.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
