Sabtu 02 Dec 2023 17:43 WIB

Kawanan Gajah Liar TNBBS Rusak Kebun Warga di Pesisir Barat

Gajah liar tersebut keluar dari hutan TNBBS masuk kebun warga mencari makan.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Fuji Pratiwi
Warga melihat gajah liar yang memasuki perkebunan warga (ilustrasi).
Foto: ANTARA/RAHMAD
Warga melihat gajah liar yang memasuki perkebunan warga (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Kawanan gajah liar masuk perkebunan warga di Desa Ulo Mukti, Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, sepekan terakhir. Warga terpaksa bergantian ronda malam untuk menghalau gajah-gajah tersebut masuk pemukiman warga.

Kehadiran kawanan gajah liar yang keluar dari hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Lampung, merusak tanaman dan sejumlah gubuk di kebun warga pada malam hari. Diperkirakan jumlah gajah yang masuk kebun warga belasan individu.

Baca Juga

Menurut Izon, warga Desa Ulo Mukti, gajah-gajah liar tersebut keluar dari hutan TNBBS masuk kebun warga mencari makan. "Kami terpaksa mengusirnya agar masuk hutan lagi," kata Izon, Sabtu (2/12/2023).

Dia mengatakan, jumlah kawanan gajah liar masuk kebun warga sekira 18 gajah. Gajah tersebut mencari makan di kebun warga dan merusak gubuk-gubuk warga saat mereka melintas.

Kawanan gajah liar tersebut memasuki kebun warga pada malam hari, untuk itu dia mengatakan, warga bergantian ronda malam untuk menghalau bila kawanan gajah akan memasuki pemukiman rumah warga.

Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Pesisir Barat Dadang Triana Hadi membenarkan petugas dibantu warga diimbau untuk berjaga dan ronda malam, serta menghalau agar kawanan gajah liar masuk hutan kembali. Dia menyatakan, gajah-gajah tersebut sudah masuk kebun warga sepekan terakhir. Upaya yang masih dilakukan petugas bersama warga menghalau gajah agar tidak masuk pemukiman warga, dan menggiring gajah kembali masuk hutan TNBBS.

Warga Desa Ulo Mukti diminta untuk menciptakan suara atau bunyi-bunyian yang memancing kawanan gajah kabur, dan tidak jadi mendekat pemukiman warga, yang nantinya akan mengancam keselamatan warga sendiri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement