Disebutkan, pada pukul 16.54 WITA, terjadi pengejaran yang dilakukan oleh kelompok Pasukan Manguni terhadap seseorang peserta Aksi Bela Palestina. Bahkan, dalam video yang beredar di medsos, mereka menyerang dan menganiaya peserta Aksi Bela Palestina.
"Pengejaran itu diduga karena adanya peserta yang meneriakkan kalimat takbir (Allahu Akbar). Kemudian ormas adat melakukan pengejaran sampai ke Pasar Kanopi," begitu menurut laporan tersebut.
Ketika peristiwa itu terjadi, kelompok Laskar Manguni masuk ke pusat kota. "Masa tersebut berpapasan dengan ambulans yang menggunakan atribut bendera bertuliskan tauhid. Kemudian ormas adat tersebut melakukan pengrusakan terhadap kendaraan ambulans tersebut," demikian kronologi laporan itu.
Dalam aksi pengrusakan, dan pembakaran kendaraan tersebut, pun kelompok Kristen Manguni membakar semua atribut-atribut keislaman yang ada di ambulan itu. "Serta diketahui adanya penganiayaan terhadap salah seorang dari peserta shalat ghaib," begitu menurut laporan tersebut.
Melihat aksi parade budaya yang berujung teror terhadap peserta shalat Ghoib itu, masyarakat Islam dari Barisan Solidaritas Muslim (BSM) Kota Bitung dari Kampung Sari Kalapa melakukan aksi balasan dengan melempari peserta adat yang membawa senjata tajam. "Dan terjadi aksi baku lempar batu dan panah," begitu menurut laporan tersebut.
Aksi saling lempar batu itu berujung panjang ketika kelompok masyarakat Muslim Kota Bitung, turut membawa senjata tajam untuk membela diri. Sekitar pukul 18.00 WITA, kepolisian bersama-sama TNI melakukan pengamanan maksimal agar kedua kelompok tersebut tak melanjutkan pertikaian.
Namun dari kerusuhan yang sudah terjadi, menewaskan satu warga. Dan dua warga lainnya mengalami luka-luka akibat senjata tajam.