Kamis 23 Nov 2023 22:28 WIB

Wapres Ma'ruf Harap Gencatan Senjata Israel-Hamas Diperpanjang

Wapres Kiai Ma'ruf meminta bantuan Yunani terkait ekspor sawit RI ke Eropa.

Wakil Presiden KH Maruf Amin saat bertemu Uskup Agung Yunani Ieronymos II di Holy Archdiose of Athens, Yunani, Kamis (23/11/2023).
Foto:

Wapres KH Ma'ruf Amin bertemu dengan Wakil Ketua I Parlemen Yunani Ioannis Plakiotakis dan anggota Parlemen Yunani lainnya di Hellenic Parliament, Athena, Rabu (22/11/2033). Dalam pertemuan tersebut, pemerintah RI dan Yunani saling meminta dukungan di kancah global.

Kiai Ma'ruf mengatakan, Parlemen Yunani meminta dukungan pemerintah Indonesia terkait rencana negara tersebut menjadi pimpinan Dewan Keamanan (DK) PBB. Kiai Ma’ruf mengatakan, Indonesia siap mendukung langkah negeri Seribu Dewa tersebut.

"Tadi juga membahas rencana Yunani untuk menjadi anggota pimpinan Dewan Keamanan PBB. Karena dulu waktu kita jadi anggota (DK) Yunani juga mendukung kita," ujar Kiai Ma'ruf saat ditemui Republika.co.id di Athena, Yunani, Rabu.

Sementara itu, Indonesia juga meminta dukungan Yunani terkait kerja sama perdagangan, khususnya produk sawit Indonesia. Hal itu karena produk sawit RI terdampak kebijakan baru Uni Eropa terkait pemberlakuan Undang Undang (UU) Antideforestasi yang berlaku sejak Mei 2023.

Gara-gara itu, ekspor produk sawit ke Benua Biru tertahan. Adapun Yunani merupakan salah satu anggota Uni Eropa. "Khususnya sawit, kan kita mengalami apa (pelarangan Uni Eropa), kita minta dukungan Yunani," ujar Wapres Ma'ruf.

Dia menilai dukungan Yunani untuk membantu mengatasi berbagai hambatan dalam kerja sama perdagangan Indonesia dengan negara Eropa juga sangat diperlukan. Yunani diharapkan, bisa membuka jalan bagi produk unggulan Indonesia yaitu sawit untuk bisa masuk Uni Eropa.

"Saya juga mengharap dukungan Yang Mulia untuk mendukung pendekatan konstruktif guna mengatasi kebijakan diskriminatif Uni Eropa atas komoditas strategis Indonesia," kata Kiai Ma'ruf.

Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi menambahkan, Yunani saat ini, sedang berusaha keras agar terpilih menjadi pimpinan DK PBB. "Memang Yunani meminta dukungan terkait dengan kepemimpinan di Dewan Keamanan PBB pada 2025-2026, kalau tidak keliru. Itu dia berusaha untuk menjadi pemimpin dewan keamanan PBB, minta dukungan Indonesia," kata Masduki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement