Kamis 23 Nov 2023 21:57 WIB

Jokowi Gelar Groundbreaking Kawasan Industri Pupuk Fakfak

Sudah 40 tahun kita memiliki lima industri pupuk, semuanya berada di kawasan barat.

Rep: Dessy Suciati Saputri/Intan Pertiwi/ Red: Erik Purnama Putra
 Presiden Jokowi saat menghadiri peresmian Kampung Nelayan Modern di Desa Samber dan Binyeri, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, Kamis (23/11/2023).
Foto: Dok Setkab
Presiden Jokowi saat menghadiri peresmian Kampung Nelayan Modern di Desa Samber dan Binyeri, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, Kamis (23/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama Kawasan Industri Pupuk Fakfak di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Kamis (23/11/2023). Menurut Jokowi, pengembangan kawasan tersebut dilakukan agar kawasan timur Indonesia memiliki industri pupuk sendiri.

"Sudah 40 tahun kita memiliki lima industri pupuk, semuanya berada di kawasan barat wilayah negara kita Indonesia, yang kawasan timur belum ada sama sekali," ujar Jokowi, dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis.

Jokowi menilai, pembangunan kawasan industri pupuk di Kabupaten Fakfak dilakukan dengan mempertimbangkan lokasinya yang dekat dengan sumber suplai gas. Dia berharap, ke depannya, kawasan industri Fakfak bisa mendukung pembangunan lumbung pangan di Papua.

"Kalau itu dimulai tidak di-back up oleh industri pupuknya, ini juga akan berat. Oleh sebab itu, ini sudah sebuah rencana besar, saling mendukung, dan kita harapkan Tanah Papua semakin makmur dan sejahtera," jelas Jokowi.

Selain untuk memenuhi kebutuhan pupuk di wilayah Papua serta menyuplai pupuk untuk lumbung pangan, Kawasan Industri Pupuk Fakfak juga dapat menopang kebutuhan pupuk di wilayah timur Indonesia. Termasuk, Provinsi Maluku dan Maluku Utara.

"Kemudian juga sebagian bisa diekspor karena lebih dekat ke Australia, karena Australia juga impor sebagian dari kita dan sebagian dari negara lain," kata Jokowi.

Karena itu, Jokowi mendorong agar pembangunan konstruksi kawasan tersebut segera dilaksanakan dan ditargetkan selesai pada 2028. "Memang ini proyek yang sangat besar, dengan investasi kurang lebih 30-an triliun rupiah," ucap eks wali kota Solo tersebut.

Lebih lanjut, Jokowi berharap agar pabrik pupuk tersebut bisa memiliki kapasitas produksi hingga 1,15 juta ton pupuk urea dan 825 ribu ton amonia setiap tahunnya. "Nanti tentu saja akan ada pengembangan lebih besar lagi," ucap Jokowi.

Turut mendampingi RI 1 dalam acara tersebut yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Staf Khusus Milenial Presiden Billy Mambrasar, dan Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw.

Strategi kedaulatan pangan...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement