Rabu 15 Nov 2023 15:17 WIB

Ganjar Sebut Demokrasi sedang tak Baik-Baik Saja, Nusron: Masa Anak Muda Maju gak Boleh

Nusron tegaskan demokrasi di era Jokowi sudah sesuai jalur.

Rep: Febryan A/ Red: Teguh Firmansyah
Nusron Wahid.
Foto: Republika/Febryan A
Nusron Wahid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menanggapi pidato Capres Ganjar Pranowo yang menyebut demokrasi Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Nusron tak setuju dengan pendapat tersebut.

Menurut Nusron, demokrasi di era pemerintahan Presiden Jokowi sudah sesuai jalur. Dia heran mengapa Ganjar menyebut demokrasi saat ini sedang tidak baik-baik saja. "Tadi saya katakan demokrasi sudah on the track, kalau saya, memaknai dianggap tidak baik-baik saja, yang tidak baik-baik saja itu justru kita pertanyakan kenapa sih?" kata Nusron, dikutip Rabu (15/11/2023).

Baca Juga

Nusron lantas menyinggung soal majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres mendampingi capres Prabowo Subianto. Menurut dia, apabila ada pihak yang menghalangi anak muda maju di 2024, maka sikap tersebutlah yang membuat demokrasi tidak baik-baik saja.

"Wong 56 persen pemilih itu anak muda. Kok ada anak muda seusia kalian (wartawan) mau jadi wakil presiden, masa nggak boleh," kata politikus Partai Golkar tersebut.

Dia bahkan mempertanyakan mengapa koalisi partai pendukung Ganjar tidak mencalonkan bupati-bupati muda sebagai cawapres. Saat Gibran maju bersama Prabowo, partai-partai pendukung Ganjar malah ketakutan karena duet tersebut berpotensi meraup suara pemilih muda.

"Langsung pada ketakutan dan mencari dalil seakan-akan demokrasi nggak baik.  Justru ini (takut anak muda maju) yang nggak baik-baik saja. Ada anak muda kok dipersoalkan. Landasan konstitusional juga jelas, undang-undangnya ada," kata anggota DPR RI itu.

Sebelumnya, Ganjar sempat menyinggung situasi demokrasi Indonesia ketika berpidato dalam acara pengundian nomor urut pasangan capres-cawapres di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023) malam. Ganjar menyebut, situasi demokrasi di Indonesia membuat banyak pihak resah.

"Kewajiban kita untuk menjaga karena kalau kita merasakan itu tandanya demokrasi harus kita pastikan bahwa demokrasi bisa baik meskipun sekarang belum baik-baik saja. Kita harus sampaikan itu," kata Ganjar.

PDIP diketahui mengusung pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud. PDIP berang dan kecewa atas langkah kadernya, Gibran Rakabuming Raka, yang menyeberang untuk menjadi cawapres pendamping Prabowo. Apalagi, pencalonan Gibran direstui oleh kader terbaik PDIP, yakni Presiden Jokowi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement