Advertisement

KST Papua Bakar Sekolah dan Serang Pos Kodim Persiapan di Gome

Sabtu 11 Nov 2023 18:46 WIB

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Erik Purnama Putra

Personel Kelompok Separatis Teroris Papua membakar gedung SMPN 2 Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan pada Kamis (16/3/2023) sekitar pukul 01.25 WIT.

Foto: Istimewa
Satgas Operasi Damai Cartenz tangkap buronan JW yang membunuh Michelle Kurisi Ndoga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kelompok separatis teroris (KST) Papua kembali melakukan aksi-aksi penyerangan terhadap fasilitas pendidikan dan militer. Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo menyebut, KST membakar gedung SMPN 1 Gome di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.

Aksi sepihak separatisme juga melakukan penembakan ke arah Pos Kodim Persiapan di Gome. Benny menerangkan, dua peristiwa penyerangan tersebut terjadi pada Jumat (10/11/2023) malam waktu setempat.

Baca Juga

Menurut dia, dari laporan Polres Puncak tak ada catatan korban jiwa dalam serangan tersebut. Tetapi, dipastikan fasilitas sekolah menengah pertama untuk masyarakat di Papua ludes terbakar.

"Aparat gabungan dari TNI-Polri masih melakukan penyisiran di lokasi untuk mengantisipasi eskalasi, dan gangguan keamanan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah tersebut," kata Benny saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (11/11/2023).

Benny menyampaikan, serangan KST pertama kali terjadi sekitar pukul 17.15 WIT. Kelompok separatisme semula menyasar Gedung SMPN 1 Gome untuk dirusak. "Saksi-saksi mata menyaksikan ada suara-suara tembakan dari tempat kejadian. Dan melihat ada seperti flare (suar api) yang diarahkan ke gedung sekolah tersebut."

Dia menduga, suar api tersebut yang menjadi alat bagi KST untuk melakukan pembakaran gedung. "Diketahui dari saksi mata skitar 10 kali KKB menggunakan flare dari tiga arah yang berbeda," ucap Benny.

Setelah melakukan aksi pembakaran di sekolah, kata Benny, KST dengan personel yang sama mengarahkan sasarannya ke tempat lain yang tidak jauh dari lokasi pertama. "Sekitar jarak 400 meter, ada Pos Kodim Persiapan. Dan KST mengarahkan tembakan ke arah Pos Kodim Persiapan tersebut," ujar Benny.

Di sekitar Pos Kodim Persiapan itu, terdapat sejumlah warga yang turut ketakutan. Namun personel militer yang berjaga di Pos Kodim Persiapan memberikan tembakan balasan ke KST. "Dari tembakan balasan tersebut, KST melarikan diri menuju Kampung Kunga," ucap Benny.

Dia memastikan, sampai Sabtu malam waktu setempat, situasi keamanan di Gome, Kabupaten Puncak, sudah kondusif. Namun begitu, menurut Benny, pembakaran gedung SMPN 1 dan serangan ke Pos Kodim Persiapan Gome, menunjukkan potensi gangguan keamanan yang sulit diprediksi.

"Karena itu, pasukan gabungan dari TNI dan Polri masih terus melakukan pengamanan ketat di wilayah tersebut, untuk memastikan keselamatan masyarakat," ucap Benny.

Pelaku pembunuhan Michelle Ndoga ditangkap...

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kelompok separatis teroris (KST) Papua kembali melakukan aksi-aksi penyerangan terhadap fasilitas pendidikan dan militer. Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo menyebut, KST membakar gedung SMPN 1 Gome di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.

Aksi sepihak separatisme juga melakukan penembakan ke arah Pos Kodim Persiapan di Gome. Benny menerangkan, dua peristiwa penyerangan tersebut terjadi pada Jumat (10/11/2023) malam waktu setempat.

Baca Juga

Menurut dia, dari laporan Polres Puncak tak ada catatan korban jiwa dalam serangan tersebut. Tetapi, dipastikan fasilitas sekolah menengah pertama untuk masyarakat di Papua ludes terbakar.

"Aparat gabungan dari TNI-Polri masih melakukan penyisiran di lokasi untuk mengantisipasi eskalasi, dan gangguan keamanan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah tersebut," kata Benny saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (11/11/2023).

Benny menyampaikan, serangan KST pertama kali terjadi sekitar pukul 17.15 WIT. Kelompok separatisme semula menyasar Gedung SMPN 1 Gome untuk dirusak. "Saksi-saksi mata menyaksikan ada suara-suara tembakan dari tempat kejadian. Dan melihat ada seperti flare (suar api) yang diarahkan ke gedung sekolah tersebut."

Dia menduga, suar api tersebut yang menjadi alat bagi KST untuk melakukan pembakaran gedung. "Diketahui dari saksi mata skitar 10 kali KKB menggunakan flare dari tiga arah yang berbeda," ucap Benny.

Setelah melakukan aksi pembakaran di sekolah, kata Benny, KST dengan personel yang sama mengarahkan sasarannya ke tempat lain yang tidak jauh dari lokasi pertama. "Sekitar jarak 400 meter, ada Pos Kodim Persiapan. Dan KST mengarahkan tembakan ke arah Pos Kodim Persiapan tersebut," ujar Benny.

Di sekitar Pos Kodim Persiapan itu, terdapat sejumlah warga yang turut ketakutan. Namun personel militer yang berjaga di Pos Kodim Persiapan memberikan tembakan balasan ke KST. "Dari tembakan balasan tersebut, KST melarikan diri menuju Kampung Kunga," ucap Benny.

Dia memastikan, sampai Sabtu malam waktu setempat, situasi keamanan di Gome, Kabupaten Puncak, sudah kondusif. Namun begitu, menurut Benny, pembakaran gedung SMPN 1 dan serangan ke Pos Kodim Persiapan Gome, menunjukkan potensi gangguan keamanan yang sulit diprediksi.

"Karena itu, pasukan gabungan dari TNI dan Polri masih terus melakukan pengamanan ketat di wilayah tersebut, untuk memastikan keselamatan masyarakat," ucap Benny.

Pelaku pembunuhan Michelle Ndoga ditangkap...

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA