REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengatakan pemilih bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar adalah orang-orang yang tidak puas dengan kinerja Jokowi. Sementara itu, dalam survei terakhir pada tanggal 25—31 Oktober 2023, menyebutkan responden yang tak puas dengan kinerja Jokowi hanya 20 persen.
"Ketika tingkat kepuasan masyarakat terhadap Pak Jokowi sebesar 80 persen, ketidakpuasannya hanya 20 persen. Mas Anies dengan slogan perubahan, ya, kolam suaranya yang 20 persen tadi itu," kata Qodari dalam diskusi Menimbang Capres/Cawapres Putaran 2 Pilpres 2024 di KAHMI Center, Jakarta, Jumat (10/11/2023).
Menurut dia, bakal pasangan calon presiden/wakil presiden yang mendapat dukungan Presiden Jokowi berkemungkinan meraih suara masyarakat yang lebih besar. Oleh karena itu, elektabilitas Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud lebih unggul ketimbang pasangan Anies-Muhaimin.
"Yang unggul pada hari ini adalah Prabowo dan Ganjar. Mereka berebut kolam suara orang-orang yang puas terhadap kinerja Jokowi karena dua-duanya berargumentasi akan melanjutkan pembangunan Jokowi," katanya.
Berdasarkan survei Indo Barometer, elektabilitas pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul dibandingkan kedua bakal paslon lain dengan nilai 34,2 persen. Pasangan Ganjar-Mahfud menyusul dengan nilai 26,2 persen, kemudian elektabilitas Anies-Imin sebesar 18,3 persen.
Elektabilitas Anies-Imin juga paling rendah daripada dua bakal paslon lain berdasarkan survei Charta Politika pada tanggal 26—31 Oktober 2023. Dalam survei tersebut, elektabilitas AMIN hanya sebesar 24,3 persen, sedangkan Prabowo-Gibran sebesar 34,7 persen dan Ganjar-Mahfud 36,8 persen.
Demikian pula, menurut survei Populi Center, elektabilitas AMIN sebesar 22,3 persen, Prabowo-Gibran 43,1 persen, dan Ganjar-Mahfud 23 persen.