REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Populi Center merilis survei nasional terbaru mengenai posisi elektoral jelang kampanye Pemilu 2024. Di antara hasil dalam survei tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden menginginkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berjalan satu putaran.
Survei tersebut dilakukan pada 29 Oktober-5 November 2023 dengan melibatkan sebanyak 1.200 responden yang dipilih secara acak. Metode yang digunakan adalah wawancara tatap muka dengan menggunakan aplikasi Populi Center.
"Data menunjukkan 64,9 persen, publik menginginkan pilpres dilaksanakan dalam satu putaran," kata Peneliti Populi Center Hartanto Rosojati dalam agenda Forum Populi Road to 2024 Elections dengan tema 'Starting Point: Posisi Elektoral Jelang Kampanye Pemili 2024' di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2023).
Sementara itu, 26,9 persen menjawab dua putaran. Sedangkan, empat persen menjawab tidak masalah satu atau dia putaran. Sisanya sebesar 4,2 persen menjawab tidsk tahu atau tidak menjawab pertanyaan ini.
Dalam survei yang sama, koresponden mendapatkan pertanyaan mengenai seberapa yakin Pilpres akan selesai dalam satu putaran. Hasilnya mayoritas meyakini hal itu.
"Ketika ditanya terkait keyakinan bahwa Pilpres akan selesai dalam satu putaran sebesar 63,9 persen responden menjawab yakin, di mana sangat yakin sebesar 10,4 persen dan yakin 53,5 persen," kata Hartanto.
Sementara sebesar 31,3 persen menjawab tidak yakin meliputi 28,8 persen tidak yakin dan 2,5 persen sangat tidak yakin. Sisanya menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 4,8 persen.
Diketahui, Pilpres 2024 akan diikuti oleh tiga pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ada kemungkinan berlangsung dua putaran apabila tidak ada yang mendapatkan suara lebih dari 50 persen.