Rabu 08 Nov 2023 18:53 WIB

Anies Heran Ekonomi Tumbuh Pengangguran Naik dan Singgung Diplomasi Kuliner

Capres Anies ingin restoran-restoran Indonesia bisa berada di kota-kota besar dunia.

Rep: Novita Intan/Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan saat menghadiri acara Centre For Strategic And International Studies (CSIS) di Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023).
Foto: Republika/Eva Rianti
Capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan saat menghadiri acara Centre For Strategic And International Studies (CSIS) di Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) Koalisi Perubahan, Anies Rasyid Baswedan menyoroti permasalahan angka pengangguran di Indonesia. Padahal, sambung dia, ekonomi Indonesia terus tumbuh kisaran lima persen selama tujuh kuartal beruntun.

Sayangnya, ia mendapati, jumlah pengangguran masih cukup tinggi. Merujuk Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2023, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,99 juta orang.

Baca Juga

"Kalau kita lihat apa yang sedang terjadi beberapa waktu lalu, kita berhasil meningkatkan pertumbuhan di atas enam persen. Tapi ini tidak muncul lapangan pekerjaan setara. Jadi pertumbuhan ekonomi kita belum berhasil menyelesaikan pengangguran, ini menjadi PR sesungguhnya," ujarnya saat acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta Selatan, Rabu (8/11/2023).

Anies menjelaskan, perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan sektor yang menyerap tenaga kerja. Sehingga pengangguran bisa berkurang dan angka kemiskinan bisa ditekan. Diperlukan juga, kata dia, sinkronisasi dari pembangunan infrastruktur yang merata untuk mengembangkan kualitas manusia.

Eks gubernur DKI Jakarta itu pun menjanjikan kemiskinan di Indonesia bisa turun di kisaran empat sampai lima persen pada 2029, jika ia terpilih menjadi presiden ke-8 RI. Hal itu merupakan target tinggi, lantaran diketahui angka kemiskinan saat ini sebesar 9,36 persen.

"Angka kemiskinan kita berkisar sembilan sampai 10 persen dan kita ingin target 2029 antara empat sampai lima persen. Harapannya kemiskinan ekstrem bisa nol persen," ucap Anies.

Mantan mendikbud itu menilai, investasi yang masuk di Indonesia memang mengalami peningkatan, namun penyerapan tenaga kerja malah menurun. Bahkan, investasi yang masuk belum tepat lantaran tidak dibarengi dengan kontribusi penyerapan sektor tenaga kerja.

Anies melihat sektor pertanian dan manufaktur menurun, padahal menyerap banyak tenaga kerja. Sedangkan investasi sektor pertambangan meningkat, tetapi tidak menyerap banyak tenaga kerja. "Ini harus berubah. Kita harus mendorong sektor-sektor yang menyerap tenaga kerja untuk meningkat," ucapnya.

Menurut Anies, ada empat fokus utama dalam program yang dibawanya menuju Pilpres 2024, yang bisa menciptakan Indonesia adil dan makmur. Program itu terkait manusia, ruang hidup, interaksi, dan institusi.

"Manusia, misinya yakni mendorong keterdediaan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas semua, serta penguatan fungsi keluarga. Dengan begitu pengembangan kualitas manusia lebih merata," ucap Anies.

 Terkait ruang hidup, lanjut Anies, misi utamanya yakni mendorong kota maupun desa yang maju dan menciptakan lingkungan hidup yang lestari dan keadilan ekologis. Maka begitu akan tercipta sebuah pemerataan akses ekonomi dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan.

Fokus terkait interaksi dirinya menekankan pentingnya biaya hidup murah dan kebutuhan pokok yang tersedia. Selain itu, pengentasan kemiskinan dengan perluas kepastian penciptaan lapangan kerja berkualitas.

"Maka begitu akan tercipta peningkatan produktivitas dab kesejahteraan di Indonesia. Intitusi pulihkan kualitas demokrasi, berantas korupsi, hukum dan HAM ditegakkan. Selain itu sinkronisasi dan konsitensi kebijakan pemerintah pusat dan daerah," ucap Anies.

Dorong diplomasi kuliner...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement