"Orangnya baik, cuman memang jarang komunikasi. Tapi kalau ada acara pertemuan, 17-an, hadir itu. Baik kok, hanya sering keluar negeri, jadi kita maklumi juga, mengerti itu," ujar Jumadi.
Dia menjelaskan tidak terlalu akrab mengenal korban AH dan keluarganya. Jumadi juga mengaku tidak jarang kali menjumpai korban saat shalat di masjid.
"Terakhir lihat bisa bulanan lalu, karena beliau aktivitasnya di luar. Jadi jarang-jarang ketemu, kalau shalat Jumat juga beliau ke sana, saya ke sini (beda masjid) itu juga belum tentu sebulan sekali. Karena kan (korban) aktif di sana, kalau saya kan ada mushala dekat sini untuk kegiatan agama yang ada di sini," katanya.
Sebelumnya, seorang pria berinisial AH (50 tahun) ditemukan tewas membusuk di rumahnya sendiri di Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Sabtu (28/10/2023).
Ia ditemukan bersama anak bungsunya AQ (2 tahun) yang juga meninggal. Sementara istri dan anak sulungnya ditemukan dalam kondisi lemah saat warga mendobrak pintu rumah keluarga itu.