Kamis 26 Oct 2023 20:28 WIB

Bantuan 4 Ton Beras Disiapkan Antisipasi Bencana Kelaparan Makin Memburuk di Yahukimo

Bencana kelaparan di Yahukimo sudah merenggut 24 warga meninggal dunia.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Agus raharjo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyalurkan 264,7 ton beras hingga 1.500 paket sembako untuk diberikan kepada masyarakat Papua Tengah yang terdampak bencana kekeringan serta kelaparan.
Foto: Humas Mabes Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyalurkan 264,7 ton beras hingga 1.500 paket sembako untuk diberikan kepada masyarakat Papua Tengah yang terdampak bencana kekeringan serta kelaparan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Bencana kelaparan yang mendera masyarakat di Distrik Amuma, Yahukimo, mendesak pengiriman bantuan pangan secepatnya ke wilayah Papua Pegunungan. Sudah sebanyak 24 warga tercatat meninggal dunia akibat kehilangan sumber pangan di wilayah itu.

Polda Papua mengabarkan, status darurat bencana kelaparan sudah diundangkan oleh pemerintah setempat sebagai antisipasi kondisi yang dikhawatirkan semakin memburuk.

Baca Juga

“Situasi saat ini semakin memprihatinkan. Dan kita dengan cepat akan mengirimkan bantuan kepada masyarakat terdampak secepatnya,” kata Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar (Kombes) Ignatius Benny Prabowo melalui siaran pers yang diterima Republika, di Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Kombes Benny mengatakan, perintah dari Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri agar segera mendaratkan bantuan bahan pangan ke wilayah tersebut secepatnya.

“Kapolda sudah menyiapkan bantuan 4 ton beras dan instan untuk segera dikirimkan untuk membantu masyarakat terdampak kelaparan,” tutur Kombes Benny.

Kapolda, kata Kombes Benny juga memerintahkan agar personel Polres Yahukimo bekerja sama dengan jajaran Tim Tanggap Darurat Pemerintah Daerah (Pemda) Yahukimo, agar proses pengiriman, dan penyaluran bantuan segera dilakukan. Saat ini, kata Kombes Benny permasalahan utama dalam pengiriman bantuan tersebut, hanyalah soal transportasi.

Sebab dikatakan dia, menuju ke wilayah terdampak kelaparan di Distrik Amuma, Papua Pegunungan tak bisa dilakukan melalui jalur darat. Satu-satunya sarana transportasi yang memungkin menembus ke lokasi, adalah dengan menggunakan jalur udara. “Akses ke wilayah tersebut sangat terbatas. Dan hanya dapat menggunakan helikopter ke wilayah tersebut,” ujar Kombes Benny.

Kelaparan pada Juli lalu...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement