REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Calon presiden (capres) Koalisi Perubahan, Anies Rasyid Baswedan mengukuhkan Badan Koordinasi Saksi Relawan Anies-Muhaimin (Bakorsi) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten, Rabu (25/10/2023). Dia pun mengajak relawan bersikap santun.
Anies juga berpesan kepada anggota Bakorsi Tangerang Raya supaya mendiamkan saja jika ada tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya dan calon wakil presiden (cawapres) Abdul Muhaimin Iskandar. Dia tidak ingin pendukungnya melalukan fitnah.
"Di luar sana banyak tuduhan macam-macam. Kalau ada tuduhan macam-macam jangan dibantah, bilang saja barangkali memang iya sambil ditanya ada tidak buktinya atau contohnya," kata Anies di hadapan para relawan dan anggota Bakorsi, Kota Tangsel, Banten, Rabu.
Menurut Anies, jika tuduhan tidak ada buktinya maka hal itu batal dengan sendirinya. Dia pun mengingatkan para anggota Bakorsi bakal banyak bertemu dengan orang lain, yang berbeda pilihan capres dan cawapres.
Sehingga, Anies mengajak para relawan untuk mengajak orang yang berbeda pilihan capres-cawapres untuk membandingkan gagasannya, rekam jejaknya, rekam karyanya, rekam prestasinya. Kemudian, setelah itu diputuskan mana yang paling pas untuk Indonesia.
Dengan begitu, mereka tidak perlu saling menyerang hanya karena beda pilihan. "Yuk bandingkan saja, jadi tenang dan tidak berantem. Tunjukkan saja yang sudah dikerjakan," kata gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tersebut.
Anies mengajak masyarakat, kalau ingin tahu yang dikerjakan pada masa depan, maka lihatlah yang sudah dikerjakan pada masa lalu. Dia menganggap, itulah prediksi yang paling tepat untuk melihat rekam jejak capres pada masa depan.
Anies juga berpesan anggota Bakorsi yang akan menjangkau warga supaya sama-sama mengingatkan kepada publik yang ingin perubahan, bukan hanya pergantian presiden atau wakil presiden atau pergantian koalisi. Dia menekankan, tentu semua pihak ingin agar rumah tangga mengalami perubahan lebih sejahtera.
"Jadi, kalau menjangkau warga maka sampaikan pertanyaan sederhana apakah kita ingin harga sembako mahal terus, apakah kita ingin pendidikan mahal, apakah ingin kesehatan rumit. Kalau tidak ingin maka harus melakukan perubahan," ujar Anies.