Rabu 25 Oct 2023 17:50 WIB

'Suara NU Tersebar di Banyak Partai dan Banyak Capres'

Menurut Ulil, suara warga NU tidak pernah terarah ke kelompok tertentu saja.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Sejumlah santri melintas di depan baliho ketika menghadiri apel Hari Santri Nasional (HSN) 2023 di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10/2023). Kegiatan yang dihadiri sejumlah pejabat pemerintah hingga tokoh ulama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) serta ribuan santri tersebut mengangkat tema Jihad Santri, Jayakan Negeri.
Foto:

Sebelumnya, survei pada 1-6 Oktober 2023 Alvara Research Center memotret pilihan politik warga NU jelang Pilpres 2024. Ternyata, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang diusung PKB, partai yang selama ini dianggap sebagai representasi politik NU, tak banyak dipilih oleh kaum Nahdliyin. 

Peneliti Senior Alvara Research Center Lilik Purwandi menjelaskan, pihaknya mengetahui pilihan politik warga NU dengan lebih dulu menanyakan kepada semua responden apakah merasa dekat/terafiliasi dengan ormas NU. Hasilnya, 40,7 persen dari total responden mengaku terafiliasi dengan NU. 

Responden yang warga NU itu lantas diberikan pilihan tertutup tiga pasangan capres-cawapres. Hasilnya, 36,7 persen warga NU memilih pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Lalu, 33,2 persen kaum Nahdliyyin memilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Adapun warga NU yang memilih pasangan Anies-Imin (Amin) hanya 13,8 persen. Selain itu, ada 13,8 persen yang belum menentukan pilihan.

Sementara itu, di survei LSI Denny JA pada 4-12 September 2023 menunjukkan bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran unggul di antara pemilih NU dengan persentase 44,6 persen, disusul Ganjar-Mahfud sebesar 36,5 persen. Sedangkan Anies-Muhaimin yang cawapresnya adalah Ketua Umum PKB sekaligus keluarga besar NU justru berada di posisi ketiga dengan 15 persen.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement