Senin 23 Oct 2023 16:31 WIB

Kemenkes Konfirmasi Penambahan Kasus Cacar Monyet, Semua Kasus di Jakarta

Kemenkes menyebut total saat ini ditemukan delapan kasus cacar monyet di Indonesia.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Seorang dokter menunjukkan luka di tangan pasien yang disebabkan oleh cacar monyet. (ilustrasi)
Foto: AP Photo/Martin Mejia
Seorang dokter menunjukkan luka di tangan pasien yang disebabkan oleh cacar monyet. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, kasus konfirmasi cacar monyet atau monkeypox di Indonesia bertambah. Dari data harian yang diterima per tanggal 22 Oktober 2023, jumlah kasus konfirmasi dilaporkan bertambah menjadi tujuh kasus sejak pertama kali dilaporkan pada 13 Oktober 2023, atau delapan kasus sejak pertama kali terkonfirmasi pada pertengahan 2022.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, hingga kini kita dapatkan tujuh kasus konfirmasi monkeypox di Indonesia di tahun ini. Seluruh kasus konfirmasi ditemukan di wilayah DKI Jakarta,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu, lewat keterangannya, Senin (23/10/2023).

Baca Juga

Maxi mengatakan, semua kasus monkeypox yang terkonfirmasi berasal dari Jakarta. Di mana, kasus-kasus itu tercatat berasal dari Jatinegara, Mampang, Kebayoran Lama, Grogol Petamburan, dan Kembangan yang masing-masing berjumlah satu kasus. Sementara dua kasus tercatat berada di Setiabudi.

Data yang sama menunjukkan, seluruh pasien terkonfirmasi monkeypox adalah laki-laki usia produktif. Mayoritas atau sekitar 71 persen adalah laki-laki berusia 25-29 tahun, sementara 29 persen diantaranya adalah laki-laki berusia 30-39 tahun. Dari hasil penelusuran diketahui, enam pasien monkeypox juga merupakan Orang Dengan HIV (ODHIV), dan memiliki orientasi biseksual.

Maxi mengungkapkan, saat ini seluruh pasien sedang menjalani perawatan intensif di ruang isolasi di sejumlah rumah sakit di Jakarta. Perawatan akan dilakukan hingga luka mengering dengan sempurna. Untuk saat ini para pasien berada dalam kondisi baik dan stabil. Kemenkes memantau perkembangan mereka secara ketat dan terus-menerus.

“Untuk kondisinya, semua baik dan stabil. Kita pantau secara ketat dan terus menerus. Saat ini kita juga sedang memonitor pihak-pihak yang melakukan kontak erat dengan pasien,” terang Maxi.

Maxi juga membeberkan, pasien monkeypox memiliki faktor perilaku seks berisiko dengan munculnya lesi dan ruam kemerahan, dan diikuti dengan demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri tenggorokan, myalgia, ruam, dan sulit menelan. Penularan terjadi dari manusia ke manusia karena kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi.

 

 

photo
Calon Nama Baru Cacar Monyet, Apa Saja? - (Reuters)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement