REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Gempa bumi yang guncangannya dirasakan di sejumlah wilayah Jawa Barat (Jabar) sempat berdampak ke perjalanan kereta api pada Kamis (19/10/2023) sekitar pukul 21.08 WIB. PT KAI Deerah Operasional (Daop) 2 Bandung sempat memberlakukan berhenti luar biasa (BLB) saat gempa bumi terjadi.
Manager Humas Daop 2 Bandung Mahendro Trang Bawono mengatakan, pihaknya langsung memberlakukan BLB pada sejumlah kereta api saat terjadinya gempa. Pemberlakuan BLB dilakukan untuk memastikan jalur yang akan dilewati aman dan tidak ada kendala.
"Tindakan cepat tersebut untuk memastikan tidak adanya kerusakan baik pada jalan rel, atau struktur jembatan yang ada di wilayah Daop 2 Bandung, serta guna mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu perjalanan kereta api," kata dia melalui keterangan tertulis, Kamis malam.
Adapun daftar kereta api yang mengalami BLB adalah KA 46 (Argo Parahyangan), KA 127 (Harina), KA 335 (Siliwangi), KA 260 (Kutojaya Selatan), KA 388 (CL Garut), KA 86 (Mutiara Selatan), KA 94 (Lodaya), KA 255 (Serayu), KA 66 (Turangga), KA 268 (Cikuray), dan KA 357 (CL Bandung Raya).
Mahendro menyatakan, setelah dilakukan secara menyeluruh, pada pukul 21.45 seluruh lintas Daop 2 Bandung mulai dari Cibungur sampai Banjar dinyatakan aman untuk dilalui. Ia menyatakan, seluruh perjalanan kereta api aman pascagempa.
Ia menambahkan, di samping lintas jalan rel, tidak ada dampak kerusakan di stasiun akibat gempa tersebut. “Daop 2 Bandung menyampaikan permohonan maaf atas tertahannya KA tersebut selama beberapa menit karena dilakukan pengecekan jalur guna memastikan perjalanan KA aman dan selamat,” ujar Mahendro.