REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang pendaftaran capres-cawapres, bakal calon presiden Prabowo Subianto belum juga menentukan pasangan pendampingnya meski sudah mengerucut di empat nama. Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan, partainya menyerahkan sepenuhnya keputusan bacawapres kepada Prabowo.
Namun, Herman menilai perlunya sosok pendamping Prabowo nanti adalah figur yang mampu menambah elektabilitas dan yang memiliki kemampuan kepemimpinan di bidang ekonomi. Dari salah satu nama yang menguat sebagai bacawapres Prabowo, Erick Thohir dinilai sosok yang memiliki kombinasi keduanya.
"Beberapa survei kalau kita lihat Pak Prabowo akan lebih tinggi kalau disandingkan dengan Pak Erick Thohir, ya. Dan mungkin publik menganggap Pak Erick relatif berhasil memimpin BUMN dan punya pengalaman international yang cukup baik dan dengan tentu dengan tidak mengurangi kemampuan kandidat lain," ujar Herman saat dihubungi Republika, beberapa waktu lalu.
Selain itu, Herman menilai saat ini sisi ekonomi menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Hal ini karena masyarakat juga mengharapkan pemimpin mendatang bisa membawa ekonomi Indonesia ke lebih baik.
"Pada intinya keinginan rakyat sekarang ini kan di aspek ekonomi agar ke depan aspek ekonomi lebih maju, lapangan pekerjaan lebih terbuka kemudian kemiskinan bisa diturunkan, harga harga bahan pokok bisa ditekan. Nah ini butuh figur yang dari sisi kemampuan ekonomi mampu dan Pak Erick ini punya pengalaman, ya," ujarnya.
Meski demikian, Herman kembali menegaskan Partai Demokrat menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo Subianto terkait cawapresnya kelak.
"Sekali lagi bagi Demokrat sepenuhnya diserahkan kepada Pak Prabowo sebagai capres. Karena Demokrat konsisten menyerahkan cawapres kepada Pak Prabowo," ujarnya.