REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres Prabowo Subianto sudah dianggap oleh masyarakat Jawa Barat (Jabar) sebagai bagian dari kelompoknya. Hal itu yang menjadikan elektabilitas Prabowo di Tanah Pasundan menjadi kuat sekali.
Direktur Eksekutif Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas menilai, Prabowo sudah dianggap sebagai bagian dari masyarakat Jabar. Selain domisilinya yang berada di kawasan Hambalang, Kabupaten Bogor, masyarakat Jabar juga memiliki ikatan emosional dengan Prabowo.
Ikatan itulah yang membawa publik Jabar terus mendukung Prabowo sejak Pilpres 2014 hingga 2024. Atas dasar itulah Prabowo menjadi kandidat terkuat di Jabar dan sulit untuk dikalahkan oleh kandidat capres lain.
"Adanya ikatan emosional karena satu wilayah tempat tinggal inilah yang membuat pemilih Jawa Barat lebih memilih Prabowo," kata Fernado dalam keterangannya di Jakarta dikutip Senin (16/10/2023).
Fernando mengatakan, ikatan antara masyarakat Jabar dan Prabowo sudah tercipta sejak Pilpres 2014. Artinya, warga Jabar sudah berjuang bersama Prabowo sejak 10 tahun yang lalu.
Sangat wajar jika Prabowo hingga saat ini, elektabilitasnya sangat kuat di wilayah Jabar. Masyarakat Jabar cenderung melihat Prabowo bukan hanya sebagai sosok capres, melainkan juga sebagai sosok pemimpin yang membawa harapan rakyat.
"Sejak Pilpres 2014, Jawa Barat merupakan salah satu basis suara Prabowo Subianto sehingga sangat wajar kalau hasil beberapa survei selalu mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan," ujarnya.
Dalam survei Poltracking Indonesia periode 25 September-1 Oktober 2023, Prabowo unggul di Jabar dengan elektabilitas 44,2 persen. Disusul capres Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan di posisi kedua dengan 25 persen dan capres PDIP Ganjar Pranowo di urutan ketiga 21,8 persen.
Hal serupa juga ditemukan dalam survei Polling Institute periode 1-3 Oktober 2023. Prabowo mendapat elektabilitas sebesar 37,8 persen dan di posisi kedua ada Anies dengan 25,1 persen, serta Ganjar 22 persen.