REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN ALOR -- Kehadiran sukarelawan Ganjar Pranowo yang berjejaring dalam Srikandi Ganjar Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Pulau Pura mendapat apresiasi dan sambutan baik dari warga setempat.
Pada kesempatan itu, Srikandi Ganjar NTT mengadakan pelatihan seni anyaman dari daun lontar kepada warga untuk melatih kreativitas dan keterampilan warga.
Apresiasi disampaikan langsung oleh warga bernama Nedi, yang juga menjadi pemateri dalam kegiatan tersebut. "Kegiatan ini sangat bagus supaya barang-barang ini bisa lebih dikenal oleh orang-orang luar," ujar Nedi di Kampung Melangwala, Desa Pura Barat, Kecamatan Pulau Pura, Kabupaten Alor, seperti dinukil pada Senin (16/10/2023).
Nedi pun membeberkan materi untuk warga yang terdiri dari ibu-ibu dan milenial yang hadir. Dia juga mempraktikkan langsung seni menganyam daun lontar.
"Tadi yang disampaikan itu mulai dari pengambilan daun lontarnya, kemudian dibersihkan, dipilah sesuai ukuran terus dibuat nyiru, kipas, bakul, tempat sirih dan tempat makanan," kata Nedi.
Adapun potensi alam daun lontar di Pulau Pura bisa menghasilkan bermacam-macam kerajinan tangan, seperti topi, tas, dompet, bakul, kipas tangan, hiasan dan nyiru atau wadah.
Nedi menuturkan, barang-barang hasil warga itu dapat menjadi nilai tambah untuk masyarakat dari sektor ekonomi.
Oleh sebab itu, dia mendukung penuh kehadiran Srikandi Ganjar NTT yang mendorong warga untuk meningkatkan kreativitasnya dalam seni anyaman daun lontar.
"Barang-barang ini akan diperjualbelikan untuk menyambung kehidupan dan juga bisa digunakan oleh masyarakat di sini sehari-hari," ujar Nedi.
Pelatihan semacam ini tak hanya dilakukan kelompok serupa di NTT. Sebelumnya pelatihan kerajinan tangan digelar di salah satu kafe di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, sebagai mendorong perempuan di daerah itu lebih produktif dan kreatif.
Koordinator Wilayah Srikandi Ganjar Banten, Ila Kholilannisa mengatakan, beberapa kerajinan tangan yang dibuat dalam pelatihan tersebut di antaranya pouch hingga konekter masker.
"Dalam melaksanakan kegiatan ini kita mengundang ahli atau profesionalnya untuk mengajarkan ke teman-teman bagaimana membuat kerajinan tangan," kata Ila di Lebak, seperti dinukil pada Senin (16/10/2023).
Menurut dia, dengan adanya kegiatan itu diharapkan bisa membuat kalangan wanita di daerah tersebut untuk lebih produktif, sekaligus mengembangkan kemampuan mereka untuk membuat kerajinan tangan.
Dalam pelatihan tersebut, kerajinan tangan dibuat dengan berbagai pernak-pernik sehingga lebih menarik dan bisa meningkatkan nilai jual.
Ila melanjutkan, para perempuan milenial tersebut juga turut diajarkan bagaimana memasarkan dan menjua produk yang telah mereka buat.
"Sehingga bisa menambah uang saku teman-teman para perempuan milenial. Karena kan ini dihadiri remaja yang masih menempuh pendidikan perkuliahan," kata dia.
Ini bukan kali pertama kelompok serupa mengajak para perempuan berkreasi. Sebelumnya,
Srikandi Ganjar Jateng menggelar pelatihan mengelola dan mengolah limbah plastik di Desa Kaliputih, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen. Koordinator Wilayah Srikandi Jateng Putri Indah Meilani mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menambah keterampilan perempuan milenial di Kebumen dalam membuat kerajinan tangan dari limbah plastik.
“Selain itu, kami juga mengajak para peserta untuk mampu membaca peluang dari sesuatu yang tak ternilai menjadi produk yang bernilai ekonomis, salah satunya yaitu memanfaatkan limbah plastik,” kata dia, demikian dilansir dari Antara.