Kamis 12 Oct 2023 15:18 WIB

Ini 5 Rute Uji Coba Bus Listrik Hubungkan Bandung Raya dengan Tegalluar

Pemprov uji coba lima rute bus listrik yang hubungkan Bandung Raya dengan Tegalluar.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Sopir layanan antar jemput (shuttle) menunggu penumpang di area Stasiun KCJB Tegalluar, Kabupaten Bandung. Pemprov uji coba lima rute bus listrik yang hubungkan Bandung Raya dengan Stasiun Tegalluar.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sopir layanan antar jemput (shuttle) menunggu penumpang di area Stasiun KCJB Tegalluar, Kabupaten Bandung. Pemprov uji coba lima rute bus listrik yang hubungkan Bandung Raya dengan Stasiun Tegalluar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah moda transportasi publik berbasis jalan maupun rel saat ini tengah disiapkan di Bandung Raya, khususnya Kota Bandung. 

Karena, Kota Bandung menjadi salah satu wilayah yang memperoleh perhatian dari fokus kementerian perhubungan untuk dibenahi dalam program Indonesia Mass Transit Project (MASTRAN).

Baca Juga

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat A Koswara, feeder-feeder atau penghubung secara bertahap dioperasikan, untuk mendukung strategis nasional Kereta Cepat Jakarta Bandung. 

"Feeder-feeder itu masih tahap perencanaan dan juga dalam waktu dekat akan ada yang diujicobakan," ujar Koswara, Kamis (12/10/2023).

Menurut Koswara, saat ini penerapan buy the service (BTS) khususnya bus rapid transit (BRT) belum terlaksana. Pilot project akan dilakukan tahun depan. Meskipun, feeder-feeder itu sudah ada untuk mendukung para penumpang kereta cepat menuju dan dari dua stasiun pemberhentian di Bandung.

"Jadi kereta cepat selesai maka BTS jadi supporting ke arah barat ke Stasiun Padalarang dan yang ke Tegalluar karena kita memperhitungkan penumpang kereta cepat yang turun di Tegalluar itu 30-40 persen, lebih banyak di Padalarang," paparnya.

Hal itu, kata dia tidak menjadi masalah bagi penumpang di Padalarang karena terintegrasi dengan commuter. Tapi, yang jadi masalah itu di Tegalluar.

"Kami berikan layanan tambahan dari Damri dan Bluebird. Sementara ada empat perusahaan yang minta izin agar dapat memberikan layanan di Tegalluar tapi yang telah mendapat kerjasama dengan KCIC, yang untuk sementara diberikan kedua provider yaitu Bluebird dan Damri," paparnya.

Untuk pengoperasian BRT, kata dia, pihaknya akan melakukan ujicoba di antaranya rute dari Stasiun Hall/Stasiun Bandung ke Tegalluar. Setelah masa ujicoba KCJB ada lima rute permohonan yaitu Leuwi Panjang-Tegalluar, Stasiun Bandung-Tegalluar, Soreang-Tegalluar, Jatinangor-Tegaluar dan Ledeng-Tegalluar.

"Bahkan, ada permintaan layanan dari Subang ke Tegalluar," katanya.

Dalam waktu dekat, kata dia, pihaknya pun akan mengujicobakan bus listrik berbagai merek untuk menguji ketahanan mereka di jalur Bandung Raya yang memiliki kontur yang tidak rata.

Jadi, kata dia, kesiapan Pemprov Jabar untuk menghubungkan Tegalluar dengan daerah tujuan penumpang nanti secara kesiapan penyedia angkutan. Saat ini sudah banyak yang berminat dan animo tinggi dari pengusaha.

"Jadi karena kesiapan itu bukan hanya pemerintah tapi dunia usaha ini harus dijadikan sebuah kolaborasi terutama angkutan feeder karena eksisting itu ya pengusaha itu, kalau ada BUMD transportasi,maka BUMD tersebut yang akan menugaskan provider-provider. Nanti akan membaut manajemen penyediaan layanan feedernya," paparnya.

Untuk pembangunan BRT,  kata dia, Koswara sudah ada progresnya termasuk dengan konsultannya juga. 

"Mungkin progresnya mana saja yang mau dibangun. Di antaranya Depo di Rancanumpang Gedebage, kemudian Alun-alun jadi hub atau stasiun pertemuan beberapa koridor," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement