REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Suhu udara panas yang melanda Wilayah Ciayumajakuning (Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan), mulai menurun. Hujan pendahuluan berupa hujan ringan pun mulai mengguyur sejumlah daerah.
"Betul, suhu udara maksimum di Wilayah Ciayumajakuning mulai menurun," ujar Plt Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, kepada Republika.co.id, Rabu (11/10/2023).
Pria yang akrab disapa Faiz itu menyebutkan, suhu udara maksimum di Wilayah Ciayumajakuning Selasa (10/10/2023) mulai tercatat 36,8 derajat Celsius. Suhu udara itu sudah menurun dibandingkan beberapa hari terakhir sebelumnya.
Seperti saat pemantauan pada 6 Oktober 2023 pukul 07.00 WIB sampai 7 Oktober 2023 pukul 07.00 WIB, BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati mencatat suhu udara maksimum mencapai 38,4 derajat Celsius. Suhu tersebut tercatat tertinggi kedua di Indonesia.
Adapun suhu maksimum tertinggi pertama ditempati oleh BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah, yang mencapai 38,6 celcius. Sedangkan suhu maksimum tertinggi ketiga dan keempat, masing-masing ditempati BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani 37,8 derajat Celsius dan BMKG Stasiun Klimatologi Kalimantan Selatan 37,3 derajat Celsius.
Hujan pendahuluan berupa hujan ringan pun sudah mulai terjadi di sejumlah daerah di Kabupaten Cirebon. Seperti di Kecamatan Klangenan, Jamblang, Gegesik, Gunungjati, dan Arjawinangun.
Hujan juga dilaporkan mengguyur sejumlah daerah di Kuningan maupun Majalengka. Faiz menyatakan, diprakirakan mulai pertengahan Oktober ini sebagian besar wilayah Majalengka, Cirebon, dan Kuningan akan memasuki masa transisi/pancaroba.
"Mulai ada pertumbuhan awan-awan (mendung) yang berpotensi hujan," ujar Faiz.