Terkait berkembangnya informasi dugaan N bunuh diri, Rahmat menegaskan, hal tersebut bukan kewenangan Unnes untuk memberikan keterangan.
Terlebih persoalan ini juga sudah ditangani oleh aparat yang lebih berwenang, dalam hal ini aparat kepolisian. Sehingga informasi lebih jauh tentang peristiwa itu, bukan lagi menjadi wewenang Unnes untuk menyampaikan.
"Mohon doa yang terbaik, semoga ananda N diampuni semua dosa- dosanya dan diterima semua amal baiknya," lanjut Rahmat dalam keterangannya.
Unnes, masih jelas Rahmat, telah memiliki Pusat Konseling yang berada di bawah Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi (LPPP).
Pusat Konseling ini tidak hanya memberikan pelayanan konseling akadenik kepada mahasiswa, namun juga pelayanan yang terkait dengan pengembangan karier, maupun masalah pribadi.
Selama ini Pusat Konseling juga telah fimanfaatkan oleh banyak mahasiswa. "Pusat Konseling ini juga sudah disosialisasikan kepada mahasiswa sejak mahasiswa mengikuti orientasi kehidupan akademik di kampus.," lanjutnya.
Sebelumnya, N ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai 4 mal Paragon, di Jalan Pemuda Semarang, Selasa Malam. Dari olah TKP yang dilakukan aparat kepolisian, mencuat dugaan N sengaja bunuh diri dengan melompat dari area parkir mal tersebut.
Ini diketahui dari temuan sebuah tas yang diduga milik N. Terlebih polisi juga menemukan surat yang ditujukan untuk ibunya dari dalam tas tersebut, selain sejumlah barang milik N.