Selasa 10 Oct 2023 16:27 WIB

Daerah-Daerah yang akan Mengalami Turun Hujan Lebih Dahulu Menurut BMKG

Untuk Jabodetabek periode awal musim hujan diprakirakan mundur dua-tiga dasarian.

Aparatur Sipil Negara (ASN) menunggu pelaksanaan Shalat Istisqa atau Shalat meminta hujan di halaman Balai Kota Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (9/10/2023). Shalat Istisqa tersebut sebagai upaya umat muslim meminta pertolongan kepada Allah SWT agar diturunkan hujan. Sehingga musim kemarau yang melanda beberapa wilayah di Indonesia termasuk Kota Bandung usai.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Aparatur Sipil Negara (ASN) menunggu pelaksanaan Shalat Istisqa atau Shalat meminta hujan di halaman Balai Kota Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (9/10/2023). Shalat Istisqa tersebut sebagai upaya umat muslim meminta pertolongan kepada Allah SWT agar diturunkan hujan. Sehingga musim kemarau yang melanda beberapa wilayah di Indonesia termasuk Kota Bandung usai.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Ronggo Astungkoro

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, secara umum wilayah yang akan mengalami musim hujan lebih dahulu adalah yang berada di wilayah Barat. Daerah-daerah itu, di antaranya Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua.

Baca Juga

“Secara umum wilayah yang akan mengalami musim hujan lebih dahulu adalah dari wilayah barat seperti dari Sumatra, Kemudian Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Papua,” ujar Plt Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, kepada Republika, Selasa (10/10/2023).

Dia menerangkan, wilayah Sumatra bagian tengah hingga utara, sebagian Kalimantan bagian utara dan sebagian besar Papua secara umum telah memasuki awal musim hujan. Sementara itu, ada daerah yang diprakirakan mundur satu hingga lebih dari tiga dasarian. Dasarian merupakan satuan meteorologi yang lamanya 10 hari.

“Untuk daerah yang diprakirakan mundur satu hingga lebih dari tiga dasarian di wilayah Sumatera bagian Tengah hingga Selatan, sebagian besar wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, Kalimantan bagian Tengah hingga Selatan, sebagian besar Sulawesi, Maluku Utara, dan Maluku,” kata dia.

Untuk wilayah Jabodetabek, Andri memprakirakan musim hujan di wilayah ini akan mundur 20 hingga 30 hari dari daerah yang lebih dulu memasuki musim hujan pada November mendatang. Di mana, diprakirakan wilayah Jabodetabek akan memasuki musim hujan pada periode pertengahan hingga akhir bulan depan.

“Untuk wilayah Jabodetabek periode awal musim hujan diprakirakan mundur dua hingga tiga dasarian dan diprakirakanakan memasuki awal musim hujan pada November dasarian II dan III,” ujar Andri.

Meski begitu, Andri mengatakan, untuk sebagian wilayah Bekasi dan Tangerang, musim hujan diprakirakan masih dalam kategori normal. Hal tersebut, kata dia, merupakan sebagai bagian dampak dari El Nino, yang juga berpengaruh terhadap periode awal musim hujan.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati kemarin mengungkapkan, pihaknya memprediksi kemarau panjang akan berakhir secara bertahap dimulai dari Oktober akhir. Secara bertahap, hujan akan mulai turun pada November dengan wilayah yang berada di khatulistiwa hingga Indonesia bagian Selatan akan relatif mengalami keterlambatan.

“Prediksi kami kemarau panjang ini akan berakhir secara berangsur, bertahap, di bulan Oktober akhir. Dan mulai transisi hujan itu November,” ujar Dwikorita usai menghadiri Rapat Koordinasi Khusus TIngkat Menteri tentang Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, Senin (9/10/2023).

Lebih lanjut, Dwikorita menerangkan, transisi hujan pada November itu pun tidak secara serentak terjadi di seluruh Indonesia, melainkan secara bertahap. Wilayah Indonesia yang berada di garis khatulistiwa serta wilayah Indonesia bagian Selatan akan relatif lebih terlambat dengan wilayah-wilayah Indonesia pada bagian lain.

“Tidak serempak. Secara bertahap, terutama yang relatif terlambat Indonesia bagian Selatan. Sekarang (Indonesia bagian) utara sudah mulai hujan, tapi (wilayah di sekitar) khatulistiwa ke selatan belum. Diprediksi sekitar November mulai hujan. Jadi, kemarau panjang ini sebagian besar wilayah Indonesia sesuai prediksi November berakhir,” terang dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement