REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA TIMUR -- Upaya menggelar pelatihan pembuatan es selendang mayang untuk ibu-ibu di Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta rampung dilakukan. Koordinator Daerah Mak Ganjar Jakarta Timur, Ima menjelaskan, pelatihan ini dilakukan salah satunya untuk melestarikan selendang mayang yang merupakan kuliner khas Betawi.
Dia menilai, selendang mayang merupakan kuliner yang telah terbilang langka dan jarang ditemui di pasaran. Sebab itu, pelatihan pembuatan jajanan ini disebutnya menjadi penting dilakukan guna melestarikan khazanah kuliner daerah Betawi.
"Tadi juga ada masak-masak bersama, kita mempraktikkan langsung membuat es selendang mayang. Es selendang mayang ini sudah mulai langka di pasaran. Jadi kita coba melestarikan kembali es selendang mayang itu makanan khas Betawi," kata Ima, seperti dinukil pada Senin (9/10/2023).
Mak Ganjar Jabodetabek menggandeng pelaku usaha kuliner khas Betawi untuk mengajarkan praktik pembuatan selendang mayang ini kepada para peserta. Mulai dari pemaparan bahan-bahan, hingga cara pengolahan turut diajarkan dalam pelatihan ini.
Para peserta tampak antusias mengikuti pelatihan tersebut. Meski status mereka adalah warga Jakarta, namun mereka masih belum mengetahui cara pembuatan es selendang mayang.
Latihan juga berjalan interaktif karena para peserta diajak memasak bersama dengan bahan dan alat yang telah disediakan relawan. Ima menambahkan, pelatihan ini juga dilakukan guna mendorong ibu-ibu untuk bisa menjadikan es selendang mayang sebagai salah satu opsi usaha kuliner.
"Harapannya menambah keterampilan cara (membuat) es selendang mayang, melestarikan makanan khas Betawi. Membangkitkan semangat ibu-ibu untuk berwirausa dengan berjualan es selendang mayang karena ini sudah mulai langka," kata Ima.
Selain itu, Ima menyebut, wilayah Kramat Jati yang memiliki banyak pasar tradisional juga memudahkan para ibu-ibu untuk menjajakan dagangannya kelak. Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa terselenggaranya kegiatan tersebut terinspirasi dari figur yang mereka kagumi, yakni Ganjar Pranowo.
Ganjar dinilainya sebagai pemimpin yang sangat gemar memajukan sektor UMKM dan pemberdayaan kalangan ibu-ibu. "Kegiatan kita selanjutnya akan terus mengadakan pelatihan-pelatihan yang bermanfaat untuk emak-emak di Jakarta," kata dia.
Belum lama ini, kelompok serupa juga merangkul para ibu dengan tujuan menumbuhkan geliat ekonomi keluarga dengan melatih kaum ibu mendapatkan ide dan peluang usaha menarik dari olahan daging ayam.
Pelatihan digelar di Komplek Kuala Nyiur 2, Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatra Barat.
Koordinator Wilayah Mak Ganjar Sumbar, Ulfa Yulida di Padang, Jumat mengatakan inovasi camilan olahan ayam ini menarik minat kalangan ibu-ibu.
Selain menjadi ide usaha kreatif untuk meningkatkan pendapatan keluarga, bola ayam krispi ini juga bisa dijadikan santapan keluarga.
Ia mengatakan, kegiatan ini memang bertujuan membangun ekonomi kreatif keluarga. Pihaknya memilih bola ayam krispi ini untuk sebagai ide jualan dan bekal keluarga agar nantinya menciptakan keluarga makanannya yang sehat terhindar dari pengawet-pengawet yang ada di luar.
Ulfa mengatakan, modal yang diperlukan untuk membuat bola ayam krispi ini cukup minim sekitar Rp 20 ribu per seperempat ekor ayam.
Nantinya bahan tersebut bisa dibagi ke dalam beberapa bungkus dan dijual mulai dari Rp tiga ribu per bungkusnya.
Selain itu jajanan ini juga bisa dipasarkan dalam bentuk beku siap digoreng atau frozen food senilai Rp30 ribu per ons. "Untuk bola ayam krispi ini dijual rentan harganya cuma Rp 3 ribu Itu terjangkau, sangat terjangkau tapi untungnya lumayan gede juga. Untungnya bisa seribu dalam Rp3.000 kan lumayan bisa dia menciptakan sepuluh bungkus ayam itu dibungkus itu dikotak-kotak di kali Rp 3 ribu," kata dia, demikian dilansir dari Antara.