Ahad 08 Oct 2023 10:42 WIB

Penelusuran Sampah Kain di Pantai Cibutun Sukabumi Diperluas Hingga Laut

Sampah kain yang menunpuk di Pantai Cibutun diduga bukan dari Sungai Cimandiri.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Agus raharjo
Unsur Forkopimda Kabupaten Sukabumi menelusuri aliran Sungai Cimandiri dalam menyikapi tumpukan sampah kain di Pantai Cibutun, Kecamatan Simpenan, Sukabumi, Sabtu (7/10/2023).
Foto: Dok Republika
Unsur Forkopimda Kabupaten Sukabumi menelusuri aliran Sungai Cimandiri dalam menyikapi tumpukan sampah kain di Pantai Cibutun, Kecamatan Simpenan, Sukabumi, Sabtu (7/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Penelusuran sumber sampah kain atau garmen di Pantai Cibutun, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi akan diperluas ke laut atau pantai. Hal ini menyikapi hasil susur aliran Sungai Cimandiri yang menduga sampah kain dibuang di laut bukan di aliran sungai.

Sebelumnya, unsur Forkopimda Kabupaten Sukabumi melakukan susur Sungai Cimandiri, Sabtu (7/10/2023) lalu. Penyusuran aliran sungai dimulai dari Muara Cimandiri hingga enam kilometer ke area Bagbagan, perbatasan Desa Citarik Kecamatan Palabuhanratu dengan Desa Cidadap Kecamatan Simpenan. Langkah tersebut menyikapi viralnya tumpukan sampah di Pantai Cibutun Kecamatan Simpenan.

Baca Juga

"Apa yang dilakukan pengecekan oleh forkompimda pada Sabtu menjadi bahan untuk melakukan langkah berikutnya," ujar Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede, Ahad (8/10/2023).

Sebelumnya sejak Rabu (4/10/2023) pada saat pelaksanaan bersih-bersih pantai pertama kali pun sudah diturunkan tim dari Satreskrim Polres Sukabumi bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi untuk melakukan olah TKP dan investigasi.

Temuan ini, kata Maruly, menjadi bahan untuk dilakukan investigasi yang awalnya di seputaran Sungai Cimandiri sekarang lebih luas yaitu ke arah pantai. Sehingga pihaknya akan berkoordinasi nanti dengan Satpol Air dan Pos TNI AL.

"Karena ini areanya ke laut ya, nanti mungkin mudah-mudahan kita bisa didalami," ujar Maruly.

Khususnya informasi-informasi apa yang bisa dikembangkan untuk bahan investigasi dalam mengungkap sumber sampah garmen di pantai. Di sisi lain, Bupati Sukabumi Marwan Hamami menilai sampah kain di pantai berasal dari laut.

"Susur sungai ini untuk mengetahui kondisi Sungai Cimandiri, karena hampir 75 persen sungai-sungai yang melintasi Sukabumi bermuara di Cimandiri," ujar Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Sabtu.

Dari pantauannya, dipastikan tidak ada persoalan-persoalan seperti yang viral sampah yang terjadi di Cibutun dengan tumpukan sampah garmen atau sampah bekas kain. Sebab, di aliran Sungai Cimandiri hanya terlihat sampah-sampah warga.

Intinya, terang Marwan, dari hasil susur sungai tersebut mendapati fakta bahwa sampah kain yang menumpuk di Pantai Cibutun bukan berasal dari Sungai Cimandiri. Namun, diakuinya masih banyak menemui sampah plastik sisa sampah warga atau sampah rumah tangga.

Sehingga kata Marwan, pemda meminta masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai. Selain itu meminta para nelayan untuk ikut memantau apabila ada yang terindikasi membuang sampah dari laut.

"Tidak ada sampah kain yang terkumpul dari sini (Sungai Cimandiri-red) tidak terlihat apapun kalau plastik banyak," ujar Marwan.

Akan tetapi kalau sampah garmen itu tidak dapati sama sekali yang nyangkut atau yang terindikasi buangan. Oleh karenanya lanjut Marwan, apakah sampah garmen itu dibuang dari tengah laut bisa dijawab itu sudah bukan dugaan lagi. Sebab kalau bukan dari laut dari mana lagi.

"Langkah selanjutnya, kami akan konsolidasikan seluruh stakhoelder untuk sama-sama mencermati, karena luasan panjang pantai 117 kilometer," ujar Marwan. Sehingga perlu peran semua elemen terutama masyarakat nelayan yang juga bisa membantu melihat situasi kondisi di lapangan juga terutama di laut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement